Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tujuh Tradisi Dalam Cakupan Komunikasi

Kompas.com - 23/03/2022, 16:00 WIB
Jessica Novia,
Serafica Gischa

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah proses komunikasi memiliki beberapa tradisi dalam cakupannya. Terdapat tujuh tradisi cakupan komunikasi yang terdiri dari tradisi retoris, semiotik, fenomenologis, sibernetika, sosiopsikologis, sosiokultural, dan kritis.

Berikut tujuh tradisi dalam cakupan komunikasi yang dikutip dari buku Pengantar Teori Komunikasi: Analisis dan Aplikasi (2017) karya Richard West & Lynn H.Turner, yakni: 

Tradisi retoris

Tradisi retoris adalah seni bicara praktis. Tradisi ini memperlihatkan ketertarikan individu terhadap pidato dan bagaiman cara individu berbicara di depan umum. 

Teori retoris membantu kita untuk memahami pengaruh berbicara dan menciptakan efektivitas keahlian berbicara kita kepada publik.

Selain itu, tradisi ini juga mampu memperkirakan sudut pandang seseorang yang berbeda sebelum mereka menciptakan pandangan pribadinya.

Baca juga: Pentingnya Komunikasi Persuasif dalam Sebuah Kampanye

Tradisi semiotik

Semiotika merupakan studi tentang tanda-tanda. Tanda adalah bagian dari sebuah kehidupan dan memiliki makna tertentu.

Makna yang disampaikan tercapai jika kita berbagi bahasa yang umum, seperti dalam proses komunikasi kita berbagi informasi mengenai pengalaman yang telah dialami.

Tradisi ini menunjukkan bahwa apa yang kita anggap "alami" atau "jelas" perlu dipertimbangkan dalam sebuah konteks.

Seperti contoh, anak-anak tertawa dan berlarian adalah tanda bermain, sebuah cincin di jari manis tangan kiri adalah tanda pernikahan, dan orang dewasa yang menangis di rumah duka adalah tanda kesedihan.

Tradisi fenomenologis

Fenomenologi merupakan bentuk aktivitas sehari-hari dalam sebuah kehidupan. Tradisi fenomenologis ditandai dengan komunikasi berdasarkan "pengalaman keberbedaan".

Para fenomenologis percaya bahwa keyakinan seorang individu tidak seharusnya memengaruhi komunikasi yang berlangsung.

Banyak ide fenomenologis yang bermasalah dan berkaitan dengan keragaman, identitas, kelas, seksualitas, dan agama.

Baca juga: Komunikasi Terapeutik: Pengertian, Karakteristik, Tujuan, dan Tahapnya

Tradisi sibernetika

Tradisi ini mempunyai arti khusus yaitu dapat melihat masalah kebisingan dalam sebuah proses komunikasi.

Sibernetika berusaha untuk menyampaikan kompleksitas makna pesan dengan menekankan ketidakpastian umpan balik yang kita terima.

Dikutip dari buku Communication Theory as a Field (1999), Robert T Craig menyatakan bahwa penting bagi komunikator untuk melampaui perspektif pribadi, untuk melihat proses komunikasi dari luas, sudut pandang sistemik, dan tidak meminta tanggung jawab atas hasil sistemik yang tidak dapat dikendalikan individu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com