Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tujuh Tradisi Dalam Cakupan Komunikasi

KOMPAS.com - Sebuah proses komunikasi memiliki beberapa tradisi dalam cakupannya. Terdapat tujuh tradisi cakupan komunikasi yang terdiri dari tradisi retoris, semiotik, fenomenologis, sibernetika, sosiopsikologis, sosiokultural, dan kritis.

Berikut tujuh tradisi dalam cakupan komunikasi yang dikutip dari buku Pengantar Teori Komunikasi: Analisis dan Aplikasi (2017) karya Richard West & Lynn H.Turner, yakni: 

Tradisi retoris

Tradisi retoris adalah seni bicara praktis. Tradisi ini memperlihatkan ketertarikan individu terhadap pidato dan bagaiman cara individu berbicara di depan umum. 

Teori retoris membantu kita untuk memahami pengaruh berbicara dan menciptakan efektivitas keahlian berbicara kita kepada publik.

Selain itu, tradisi ini juga mampu memperkirakan sudut pandang seseorang yang berbeda sebelum mereka menciptakan pandangan pribadinya.

Tradisi semiotik

Semiotika merupakan studi tentang tanda-tanda. Tanda adalah bagian dari sebuah kehidupan dan memiliki makna tertentu.

Makna yang disampaikan tercapai jika kita berbagi bahasa yang umum, seperti dalam proses komunikasi kita berbagi informasi mengenai pengalaman yang telah dialami.

Tradisi ini menunjukkan bahwa apa yang kita anggap "alami" atau "jelas" perlu dipertimbangkan dalam sebuah konteks.

Seperti contoh, anak-anak tertawa dan berlarian adalah tanda bermain, sebuah cincin di jari manis tangan kiri adalah tanda pernikahan, dan orang dewasa yang menangis di rumah duka adalah tanda kesedihan.

Tradisi fenomenologis

Fenomenologi merupakan bentuk aktivitas sehari-hari dalam sebuah kehidupan. Tradisi fenomenologis ditandai dengan komunikasi berdasarkan "pengalaman keberbedaan".

Para fenomenologis percaya bahwa keyakinan seorang individu tidak seharusnya memengaruhi komunikasi yang berlangsung.

Banyak ide fenomenologis yang bermasalah dan berkaitan dengan keragaman, identitas, kelas, seksualitas, dan agama.

Tradisi sibernetika

Tradisi ini mempunyai arti khusus yaitu dapat melihat masalah kebisingan dalam sebuah proses komunikasi.

Sibernetika berusaha untuk menyampaikan kompleksitas makna pesan dengan menekankan ketidakpastian umpan balik yang kita terima.

Dikutip dari buku Communication Theory as a Field (1999), Robert T Craig menyatakan bahwa penting bagi komunikator untuk melampaui perspektif pribadi, untuk melihat proses komunikasi dari luas, sudut pandang sistemik, dan tidak meminta tanggung jawab atas hasil sistemik yang tidak dapat dikendalikan individu.

Tradisi sibernetika juga memberikan pemahaman bahwa komunikasi tidak hanya mengolah informasi tetapi juga membawa seseorang masuk ke dalam proses komunikasi dengan kemampuan yang berbeda dalam mengolah informasi.

Tradisi sosiopsikologis

Tradisi ini menegakkan model sebab-akibat. Teori komunikasi dikaji dari perilaku seseorang yang dipengaruhi oleh sesuatu.

Seorang Psikologi di Universitas Yale, Carl Hovland meneliti perubahan sikap dan sejauh mana ingatan untuk memengaruhi sikap dan keyakinan individu.

Hal ini menekankan pentingnya penelitian eksperimental untuk mencoba memahami hubungan sebab-akibat.

Ini merupakan bukti jelas perilaku manusia yang terus menyerap banyak teori komunikasi dari tradisi ini.

Tradisi sosiokultural

Tradisi ini dapat disimpulkan sebagai interaksi kita sehari-hari dengan orang lain sangat bergantung pada yang sudah ada sebelumnya, bersama pola budaya dan struktur sosial.

Tradisi sosiokultural mempunyai aturan dan pola interaksi yang unik. Seiring dengan orang berkomunikasi, mereka menghasilkan, memelihara, memperbaiki, dan mengubah.

Tradisi kritis

Seseorang yang peduli dengan ketidakadilan, penindasan, kekuasaan, dan dominasi linguistik akan mengidentifikasi diri mereka sebagai ahli teori kritis.

Para ahli teori kritis mengatakan bahwa kita mempunyai legitimasi untuk mempertanyakan asumsi yang memandu masyarakat secara terbuka.

Mereka juga berusaha untuk mengungkap bagaimana masyarakat mendefinisikan kebebasan, kesetaraan, dan alasan.

https://www.kompas.com/skola/read/2022/03/23/160000669/tujuh-tradisi-dalam-cakupan-komunikasi

Terkini Lainnya

Contoh Perumpamaan 'Kaya Apa' dalam Bahasa Jawa

Contoh Perumpamaan "Kaya Apa" dalam Bahasa Jawa

Skola
Ateges Tanpa Basa Jawa

Ateges Tanpa Basa Jawa

Skola
Bahasa Jawa: Wujude Aksara Jawa

Bahasa Jawa: Wujude Aksara Jawa

Skola
Bahasa Jawa: Nulis lan Maca Pawarta

Bahasa Jawa: Nulis lan Maca Pawarta

Skola
Teori Ordinal dalam Perilaku Konsumen

Teori Ordinal dalam Perilaku Konsumen

Skola
4 Faktor yang Memengaruhi Laju Reaksi, Apa Saja?

4 Faktor yang Memengaruhi Laju Reaksi, Apa Saja?

Skola
Komunikasi Full Duplex: Pengertian dan Contohnya

Komunikasi Full Duplex: Pengertian dan Contohnya

Skola
5 Perbedaan DNA dan RNA yang Penting untuk Diketahui

5 Perbedaan DNA dan RNA yang Penting untuk Diketahui

Skola
Cerita Legendha Basa Jawa

Cerita Legendha Basa Jawa

Skola
Bahasa Jawa: Ngandharake Crita Legendha

Bahasa Jawa: Ngandharake Crita Legendha

Skola
Bahasa Jawa: Ngandharake Surasa lan Nulis Tembang

Bahasa Jawa: Ngandharake Surasa lan Nulis Tembang

Skola
Ngandharake Pawarta dalam Bahasa Jawa

Ngandharake Pawarta dalam Bahasa Jawa

Skola
Perbedaan Each dan Every dalam Bahasa Inggris

Perbedaan Each dan Every dalam Bahasa Inggris

Skola
Warnanipun Ukara Basa Jawa

Warnanipun Ukara Basa Jawa

Skola
30 Irregular Plural Nouns beserta Artinya

30 Irregular Plural Nouns beserta Artinya

Skola
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke