KOMPAS.com - Tiap-tiap belahan Bumi memiliki iklim dan musim yang berbeda-beda. Hal ini yang menyebabkannegara subtropis dengan negara tropis memiliki musim yang berbeda.
Untuk beberapa negara dengan iklim subtropis memiliki empat musim, yaotu musim dingin, semi, gugur, dan panas. Sedangkan negara dengan iklim tropis, seperti Indonesia hanya memiliki dua musim, yaitu musim kemarau dan musim hujan.
Lalu, apa penyebab terjadinya perbedaan musim di Bumi?
Gerak semu matahari mengakibatkan perbedaan intensitas penyinaran matahari di berbagai wilayah Bumi. Perbedaan intensitas ini menjadi penyebab terjadinya perbedaan musim di Bumi.
Baca juga: Rotasi dan Revolusi Bulan Terhadap Bumi
Dalam buku Bumi yang Dinamis (2019), gerak semu tahunan matahari adalah berubahnya posisi matahari selama setahun.
Gerak semu matahari merupakan salah satu dampak dari revolusi Bumi bagi kehidupan.
Bumi mengelilingi Matahari dengan posisi miring sebesar 23,5 derajat ke arah timur laut dari sumbu Bumi. Posisi ini menyebabkan pergantian musim.
Ketika kutub selatan Bumi condong (kemiringan terjauh) dari Matahari, maka hal ini menyebabkan kutub utara Bumi semakin dekat matahari.
Sehingga kutub selatan mengalami musim dingin karena tidak mendapatkan sinar matahari yang banyak, sedangkan kutub utara mengalami musim panas.
Baca juga: Kemungkinan yang Terjadi di Bumi Jika Panas Matahari Bertambah
Berdasarkan buku Ilmu Kebumian dan Entariksa (2006) oleh Tjasyono, di Bumi terdapat empat jenis musim, yaitu:
Sehingga sinar Matahari cenderung stabil sepanjang tahun. Hal ini menyebabkan di Indonesia mengalami musim kemarau dan musim hujan karena variasi musiman curah hujan cukup besar.
Musim yang terjadi di Indonesia adalah:
Baca juga: Faktor Persebaran Flora dan Fauna di Permukaan Bumi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.