Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jenis-Jenis Aplikasi Sistem Informasi Geografis

Kompas.com - 26/10/2020, 19:37 WIB
Cahya Dicky Pratama,
Serafica Gischa

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Kehadiran sistem informasi geografis membawa dampak yang cukup signifikan dalam hal analisis keruangan.

Kemampuan SIG untuk menampung, menyimpan, mengolah, dan menganalisis data spasial membuat analisis keruangan dan pemantauan perubahan lingkungan dapat dilakungan dengan mudah dan cepat.

Dalam buku Introduction to Geographic Information System (2018) karya Kang-tsung Chang, dijelaskan bahwa sejak awal, SIG berperan penting dalam hal perencanaan penggunaan lahan, perencanaan kota, analisis habitat satwa liar, dan pemantauan risiko bencana alam.

Seiring berjalannya waktu, SIG telah banyak mengalami perkembangan. Perkembangan yang cukup signifikan membuat SIG dapat diaplikasikan dalam beberapa bidang kehidupan.

Baca juga: Keuntungan Menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG)

Contoh aplikasi SIG

Dilansir dari buku Ensiklopedia Geografi Sistem Informasi Geografis (2018) karya Nur Fitriana Sari, dijelaskan beberapa contoh aplikasi SIG di berbagai bidang kehidupan, antara lain:

  • Untuk menentukan lokasi tempat pembuangan akhir sampah

Menentukan lokasi tempat pembuangan akhir menggunakan SIG dapat dilakukan dengan menggunakan data penginderaan jauh, seperti citra ALOS AVNIR-2 dan landsat ETM.

Dari kedua citra tersebut, dapat diperoleh informasi parameter penentuan lokasi tempat pembuangan akhir, seperti penggunaan lahan, bentuk lahan, dan jaringan jalan.

Slain menggunakan data penginderaan jauh, bisa juga menggunakan data lain seperti peta penggunaan lahan, kemiringan lereng, kedalaman air tanah, persebaran kawasan permukiman, dan drainase permukiman.

  • Untuk deteksi tingkat pencemaran udara

Mendeteksi tingkat pencemaran udara menggunakan SIG dapat dilakukan dengan cara menganalisis data primer dan data sekunder. Salah satu data primer yang dibutuhkan adalah lokasi titik koordinat lampu lalu lintas di suatu daerah.

Baca juga: Proses Pengelolaan Sistem Informasi Geografis

Sementara data sekundernya adalah peta rupa bumi indonesia, peta jaringan jalan, data volume lalu lintas harian, dan citra penginderaan jauh. Citra penginderaan jauh yang digunakan adalah Quickbird karena memiliki resolusi yang sangat tinggi.

  • Untuk memetakan potensi pertanian

Memetakan potensi pertanian menggunakan SIG dapat dilakukan dengan cara memadukan data primer dan sekunder. Data primer diperoleh melalui kegiatan survei atau terjun langsung ke lapangan.

Sementara data sekunder yang dipakai dalah data penginderaan jauh dan peta-peta tematik. Citra yang dipakai untuk memetakan potensi pertanian adalah ALOS AVNIR-2.

Citra tersebut memiliki resolusi cukup besar yaitu 10 meter sehingga cocok untuk mengidentifikasi penggunaan lahan, khususnya sawah.

Sementara peta tematik yang bisa digunakan adalah peta kemiringan lereng, tekstur tanah, tingkat erosi, hidrologi air permukaan, dan hidrologi air tanah.

Baca juga: Komponen Sistem Informasi Geografis

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com