Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/10/2020, 14:49 WIB
Gama Prabowo,
Serafica Gischa

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Perkembangan politik Indonesia pada masa Demokrasi Terpimpin (1957-1965) sangatlah kompleks dan dinamis. 

Sistem pemerintahan indonesia yang digunakan pada masa demokrasi terpimpin pada tahun 1959 adalah sistem presidensial.

Perkembangan politik pada masa ini sangat didominasi oleh kepribadian Soekarno.

Pada Februari 1956, Soekarno mengusulkan konsep Nasakom (Nasionalis Agamis dan Komunis) sebagai pilar pilar politik utama Demokrasi Terpimpin.

Konsep politik Nasakom berusaha menyatukan tiga ideologi utama partai politik yang saling bertentangan demi kemajuan pembangunan Indonesia.

Pasca diterapkannya Demokrasi Terpimpin, April 1957 Soekarno mengumumkan pembentukan Kabinet Karya dengan perdana menteri dari pihak non-partai yaitu, Djuanda.

Sedangkan kursi wakil perdana menteri diduduki oleh Hardi (PNI), Idham Khalid (NU) dan Johannes Leimena (Partai Kristen).

Baca juga: Kebijakan Ekonomi pada Masa Demokrasi Terpimpin

Dengan terbentuknya sistem pemerintahan baru tersebut, PKI dan tentara mengambil langkah-langkah untuk memperkuat posisi mereka. PKI merupakan salah satu partai yang bersinar pada masa Demokrasi Terpimpin.

Dilansir dari buku Sejarah Indonesia Modern: 1200-2004 (2008) karya M.C Ricklefs, pada pemilihan anggota dewan-dewan provinsi yang diselenggarakan pada semester kedua tahun 1957, PKI memperoleh keuntungan yang sangat besar.

Di Jawa, perolehan suara PKI 37,2 persen lebih tingi daripada jumlah suara yang diperoleh pada tahun 1955.

Perolehan suara dari 4 partai besar masa demokrasi terpimpin di Jawa Tengah dan Jawa Timur pada Pemilu Daerah Juli 1957 adalah PKI 34 persen, NU 29 persen, PNI 26 persen, dan Masyumi 11 persen.

Baca juga: Politik Demokrasi Terpimpin: Peta Kekuatan Politik Nasional

Strategi politik

Keberhasilan PKI dalam Pemilu Daerah 1957 tidak terlepas dari strategi politik ‘’kedekatan’’ pada Soekarno.

Dilansir dari buku Partai, Kebijakan dan Demokrasi (2000) karya Hans Dieter Klingemann dkk, PKI berusaha mendapatkan citra partai nasionalis dan pancasilais dengan cara mendukung kebijakan Soekarno.

PKI memanfaatkan konsep Nasakom yang diajukan Soekarno untuk mendapatkan posisi dalam pemerintahan. PKI paham benar mencari celah politik dari Demokrasi Terpimpin melalui sosok Soekarno.

Pada awal 1960an Indonesia bergerak menuju radikalisme yang menguntungkan PKI untuk semakin berkembang. Pihak tentara mengambil tindakan dengan membatasi PKI pada akhir 1960.

Baca juga: Dampak Demokrasi Terpimpin di Berbagai Bidang

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com