Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penginderaan Jauh dalam Studi Geografi

Kompas.com - 08/10/2020, 13:42 WIB
Cahya Dicky Pratama,
Serafica Gischa

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Studi geografi memiliki kajian yang cukup luas, salah satunya tentang penginderaan jauh.

Penginderaan jauh (inderaja) merupakan pengukuran dari sebuah obyek oleh sebuah alat yang secara fisik tidak melakukan kontak langsung dengan obyek tersebut.

Dalam buku Penginderaan Jauh dan Interpretasi Citra (1997) karya Lillesand dan Kiefer, penginderaan jauh merupakan ilmu atau seni untuk memperoleh informasi tentang obyek, daerah, atau gejala dengan cara menganalisis data yang diperoleh.

Dalam menganalisis data dilakukan dengan menggunakan alat, tanpa kontak langsung dengan obyek, daerah, atau gejala yang akan diteliti.

Baca juga: Faktor Persebaran Flora dan Fauna di Permukaan Bumi

Faktor yang memengaruhi inderaja

Dilansir dari buku Principles of Remote Sensing (2001) karya Norman Kerle, Lucas Janssen, dan Gerrit Huurneman, dijelaskan bahwa penginderaan jauh sangat bergantung pada energi gelombang elektro magnetik.

Gelombang elektro magnetik dapat diperoleh dari berbagai sumber. Namun sumber yang sering digunakan adalah sinar matahari.

Banyak sensor yang menggunakan sinar matahari sebagai sumber gelombang elektro magnetik.

Sensor yang menggunakan energi dari pantulan cahaya matahari disebut sebagai sensor pasif. Sementara energi dari sensor itu sendiri disebut sebagai sensor aktif.

Baca juga: Faktor Persebaran Flora dan Fauna di Permukaan Bumi

Bentuk data inderaja

Hasil data dalam inderaja disebut sebagai citra. Menurut buku The Development and Principles of Remote Sensing, In: Gastellu and Etcheorry. Remote Sensing With SPOT, An Assessment of SPOT Capability in Indonesia (1983) karya Simonett, citra merupakan gambaran suatu obyek yang diperoleh dengan cara optik, elektro optik, optik mekanik atau elektronik.

Agar bisa digunakan, citra terlebih dahulu harus diinterpretasikan atau diterjemahkan. Interpretasi citra merupakan kegiatan mengkaji foto udara atau citra dengan tujuan untuk mengetahui obyek dan menilai arti pentingnya sebuah obyek.

Alat Penginderaan Jauh

Untuk melakukan kegiatan penginderaan jauh tentunya diperlukan alat. Ada dua alat, yaitu wahana dan sensor.

Wahana merupakan tempat untuk meletakkan sensor. Wahana dapat berupa satelit, balon udara, atau pesawat terbang.

Baca juga: Pengertian Biosfer dalam Studi Geografi

Sementara sensor merupakan alat untuk merekam gambar. Semakin tinggi letak sensor, maka daerah yang terdeteksi oleh sensor akan semakin luas.

Ada dua jenis sensor, yaitu sensor fotografi dan sensor elektronik. Sensor fotografi bekerja seperti kamera foto pada umumnya.

Sementara sensor elektronik, bekerja secara elektrik dengan pemrosesan menggunakan komputer.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com