Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Studi Ungkap Manfaat Menakjubkan Cokelat bagi Kesehatan

Kompas.com - 31/03/2024, 20:21 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Ada cukup banyak bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa dalam kondisi yang tepat, cokelat bisa bermanfaat bagi jantung dan juga baik untuk kondisi mental.

Faktanya, cokelat, khususnya kakao, mengandung banyak senyawa aktif berbeda, yang dapat menimbulkan efek farmakologis di dalam tubuh, seperti obat-obatan.

Senyawa yang menyebabkan efek neurologis di otak harus mampu melewati sawar darah-otak, yaitu lapisan pelindung yang mencegah zat berbahaya, seperti racun dan bakteri, untuk memasuki jaringan saraf halus.

Salah satunya adalah senyawa theobromine, yang juga ditemukan dalam teh dan berkontribusi terhadap rasa pahitnya. Teh dan cokelat juga mengandung kafein, yang termasuk dalam kelompok theobromine dari bahan kimia purin.

Bahan kimia ini antara lain berkontribusi terhadap sifat adiktif cokelat. Theobromine mempunyai kemampuan untuk melewati penghalang darah-otak, sehingga dapat mempengaruhi sistem saraf. Oleh karena itu, theobromine dikenal sebagai bahan kimia psikoaktif.

Baca juga: Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Makan Cokelat Tiap Hari?

Terkait efek cokelat terhadap suasana hati, yinjauan sistematis mengamati sekelompok penelitian yang meneliti perasaan dan emosi yang terkait dengan mengonsumsi cokelat. Sebagian besar menunjukkan perbaikan dalam suasana hati, kecemasan, energi, dan gairah.

Manfaat kakao bagi kesehatan

Ada organ lain, selain otak, yang mungkin mendapat manfaat dari kakao. Selama berabad-abad, cokelat telah digunakan sebagai obat untuk mengobati berbagai penyakit termasuk anemia, TBC, asam urat dan bahkan libido rendah.

Ini mungkin klaim yang tidak kuat, namun ada bukti yang menunjukkan bahwa mengonsumsi kakao memiliki efek positif pada sistem kardiovaskular.

Pertama, kakao dapat mencegah disfungsi endotel. Ini adalah proses pengerasan arteri dan penumpukan plak lemak, yang pada gilirannya dapat menyebabkan serangan jantung dan stroke.

Mengonsumsi cokelat hitam juga dapat menurunkan tekanan darah, yang merupakan faktor risiko lain berkembangnya penyakit arteri, dan mencegah pembentukan gumpalan yang menyumbat pembuluh darah.

Baca juga: Mengapa Kita Menyukai Cokelat?

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa cokelat hitam mungkin berguna dalam menyesuaikan rasio kolesterol lipoprotein densitas tinggi, yang dapat membantu melindungi jantung.

Peneliti lain telah meneliti resistensi insulin, fenomena yang terkait dengan diabetes tipe 2 dan penambahan berat badan. Mereka berpendapat bahwa polifenol, senyawa kimia yang terdapat pada tumbuha, yang ditemukan dalam bahan makanan seperti cokelat juga dapat meningkatkan pengendalian gula darah.

Toksisitas cokelat

Meskipun cokelat mungkin sebagai "obat" bagi sebagian orang, cokelat juga bisa menjadi racun. Telah terdokumentasikan dengan baik bahwa konsumsi kafein dan theobromine sangat beracun bagi hewan peliharaan, termasuk anjing.

Seringkali penyebabnya adalah cokelat hitam, yang dapat memicu gejala agitasi, otot kaku, dan bahkan kejang. Dalam kasus tertentu, jika tertelan dalam jumlah yang cukup tinggi, dapat menyebabkan koma dan irama jantung yang tidak normal, bahkan fatal.

Beberapa senyawa yang ditemukan dalam cokelat juga berpotensi menimbulkan efek negatif pada manusia. Cokelat merupakan sumber oksalat yang bersama dengan kalsium merupakan salah satu komponen utama batu ginjal.

Baca juga: Mengenal Dutch Process Cocoa, Cokelat Bebas Asam

Beberapa kelompok klinis menyarankan untuk tidak mengonsumsi makanan kaya oksalat, seperti bayam, rhubarb, dan coklat, bagi mereka yang menderita batu ginjal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com