Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/09/2023, 06:30 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Cokelat banyak digunakan dalam pembuatan makanan dan minuman manis. Produk cokelat yang umum dijual biasanya diberi gula atau susu tambahan sehingga memiliki rasa yang tidak terlalu pahit.

Meskipun sekarang dikenal sebagai bahan hidangan manis, asal muasal cokelat lebih jauh dari itu. Berikut adalah sejarah singkat tentang penemuan cokelat.

Penemuan cokelat

Dilansir dari Live Science, kemungkinan besar orang yang menemukan cokelat berasal dari Amerika Selatan ribuan tahun yang lalu.

Situs arkeologi Santa Ana-La Florida di tenggara Ekuador menunjukkan bukti paling awal penggunaan kakao, biji buah kakao yang difermentasi dan dikeringkan yang tumbuh di pohon kakao Theobroma Amerika Selatan, berasal dari sekitar 5.300 tahun yang lalu.

Baca juga: Siapa Penemu Oksigen?

Namun, kemungkinan tanaman tersebut telah digunakan oleh orang-orang di seluruh Amerika Selatan jauh sebelumnya karena pohon tersebut sudah berada di luar jangkauan alaminya pada 5.300 tahun yang lalu.

Meski demikian, penduduk asli Amerika Selatan tidak mengolah cokelat sebagai hidangan manis. Cokelat yang mereka racik sangat berbeda dengan coklat yang dinikmati kebanyakan orang saat ini.

Kakao diyakini berasal dari lembah Amazon

Kakao ditanam hampir di seluruh Amerika Tengah dan Selatan pada saat penjajah Spanyol tiba pada awal abad ke-16 M, dan kini dibudidayakan di daerah tropis di seluruh dunia.

Namun, Cameron McNeil, profesor antropologi di Lehman College di The City University of New York, mengatakan bahwa kakao sebenarnya diyakini berasal dari lembah Amazon.

Manusia telah mencapai ujung selatan Amerika Selatan sekitar 14.500 tahun yang lalu (beberapa situs kontroversial menyatakan bahwa orang Amerika pertama tiba ribuan tahun sebelumnya), namun tidak diketahui secara pasti kapan orang pertama kali tiba di Amazon.

Baca juga: Mengenal Richard Trevithick, Sang Penemu Kereta Api

Kakao dianggap hadiah dari Dewa

Untuk membuat cokelat, biji besar dari buah pohon kakao difermentasi dalam daging buah putih yang mengelilinginya. Biji kakao kemudian dikeringkan, dibersihkan, dan dipanggang. Setelah itu, kulit bijinya dibuang untuk menghasilkan biji kakao, bentuk produk akhir yang sangat kasar.

Biji kakaonya kemudian digiling, dan massa kakao sering kali dihasilkan dalam bentuk cairan yang dapat dicampur dengan bahan lain untuk membuat cokelat komersial.

Minuman kakao tradisional dibuat dengan menambahkan biji kakao bubuk ke dalam air dan biasanya terasa pahit. Diperkirakan gula dalam daging buah kakao juga bisa difermentasi menjadi minuman beralkohol.

Minuman kakao pertama mungkin tidak dibuat hingga mendidih, seperti cokelat panas saat ini, namun dibuat cukup hangat, kata McNeil.

Beberapa resep minuman kakao Mesoamerika juga menggunakan cabai untuk memberikan rasa pedas, seperti xocolatl yang merupakan minuman Maya dan Aztec. Tetapi, tidak diketahui siapa yang memperkenalkan cabai dalam resep minuman kuno ini.

Baca juga: Antioksidan dalam Cokelat Panas Lebih Banyak dari Teh Hijau

Menurut sebuah studi tahun 2013 di jurnal Nutrients, campuran berbusa yang dihasilkan kakao dianggap sebagai obat dan afrodisiak, dan sangat dihargai oleh para elit masyarakat kuno.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com