KOMPAS.com - Oksigen (O2) merupakan unsur kimia nonlogam Golongan 16 dalam tabel periodik.
Oksigen adalah gas tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak berasa yang penting bagi organisme hidup.
Bagi semua makhluk hidup, oksigen merupakan sumber kehidupan. Tanpanya, makhluk hidup tidak bisa bertahan.
Lebih dari 500 tahun yang lalu, Leonardo da Vinci mengatakan bahwa udara yang manusia hirup mengandung sesuatu yang vital bagi kehidupan.
Baca juga: Kapan Oksigen Ditemukan?
Banyak alkemis abad pertengahan mencoba menemukannya, tetapi tak juga berhasil.
Dikutip dari Encyclopedia Britannica, oksigen ditemukan sekitar tahun 1772 oleh seorang ahli kimia asal Swedia, Carl Wilhelm Scheele, yang memperolehnya dengan memanaskan kalium nitrat, oksida merkuri, dan banyak zat lainnya.
Sementara itu, seorang ahli kimia asal Inggris, Joseph Priestley, secara independen menemukan oksigen pada tahun 1774 dengan dekomposisi termal oksida merkuri dan menerbitkan temuannya pada tahun yang sama, tiga tahun sebelum Scheele diterbitkan.
Dilansir dari BBC Science Focus Magazine, Priestley berhasil memisahkan zat tersebut dan menunjukkan bahwa itu adalah unsur kimia tunggal, bukan campuran gas khusus.
Baca juga: Kadar Oksigen dalam Darah: Pengertian dan Cara Mengukurnya
Priestley juga yang pertama mempublikasikan temuannya dan dengan demikian memungkinkan orang lain untuk mengonfirmasi penemuannya.
Proses tersebut masih dianggap penting dalam mengklaim prioritas dalam sengketa penemuan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.