Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/06/2022, 14:00 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Setiap makhluk hidup membutuhkan oksigen untuk bertahan hidup. 

Selain itu, oksigen adalah unsur paling melimpah ketiga di alam semesta, yang membentuk hampir 21% dari atmosfer Bumi. 

Oksigen menyumbang hampir setengah dari massa kerak bumi, dua pertiga dari massa tubuh manusia, dan sembilan per sepuluh massa air.

Sejarah dan penemuan oksigen

Oksigen pertama kali ditemukan oleh seorang ahli kimia asal Swedia, Carl Wilhelm Scheele, pada tahun 1772. 

Joseph Priestly, ahli kimia asal Inggris, secara independen, menemukan oksigen pada tahun 1774 dan menerbitkan temuannya pada tahun yang sama. 

Baca juga: Gunting Ternyata Telah Digunakan sejak 4.000 Tahun yang Lalu, Begini Sejarah Penemuannya

Antoine Lavoisier, seorang ahli kimia asal Prancis, juga menemukan oksigen pada tahun 1775.

Lavoisier adalah orang pertama yang mengenali oksigen sebagai unsur, dan menciptakan namanya "oksigen", yang berasal dari bahasa Yunani yang berarti "pembentuk asam".

Dilansir dari American Chemistry Society (ACS), dalam serangkaian eksperimen yang mencapai puncaknya pada tahun 1774, Priestley menemukan bahwa udara bukanlah zat dasar, tetapi komposisi atau campuran gas. 

Di antara campuran tersebut terdapat gas yang tidak berwarna dan sangat reaktif yang disebutnya "udara terdephlogistikasi" (sebelum dinamai oksigen).

Eksperimen penemuan oksigen

Mengutip World Atlas, Scheele bereksperimen dengan memanaskan beberapa senyawa, termasuk oksida mangan, oksida merkuri, dan kalium nitra.

Baca juga: Formalin untuk Mengawetkan Mayat dan Sejarah Mengawetkan Mayat

Scheele menyadari bahwa mereka menghasilkan gas yang meningkatkan pembakaran, Scheele menamakan gas api ini sebagai udara. 

Priestley, di sisi lain, memanaskan oksida merkuri dengan bantuan sinar Matahari pada merkuri menggunakan kaca pembesar.

Merkuri mengeluarkan gas yang membuat lilin menyala lebih cepat dari biasanya. 

Priestley juga melakukan eksperimen untuk mengetahui apakah gas tersebut dapat mendukung kehidupan.

Ia memasukkan tikus ke dalam toples dengan gas oksigen yang baru ditemukan. 

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com