Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 29/02/2024, 09:32 WIB
Annisa Fakhira Mulya Wahyudi,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Indonesia merupakan negara dengan dua musim yang memiliki curah hujan cukup tinggi.

Menurut laporan dari situs resmi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), perkiraan musim hujan tahun ini akan berakhir pada bulan Maret.

Baca juga: Mengapa Awan Hujan Berwarna Abu-abu?

Biasanya, ketika turun hujan suhu lingkungan cenderung dingin atau mengalami penurunan. Tapi, apakah Anda pernah merasa kepanasan sebelum turun hujan? Berikut penjelasannya.

Terbentuknya hujan

Dilansir dari situs resmi National Geographic, hujan terbentuk melalui proses evaporasi atau penguapan air ke atmosfer.

Jutaan air yang menguap akan berkumpul menjadi awan. Air-air tersebut dapat terus bertambah dan menjadi semakin berat.

Ketika intensitas air menjadi terlalu berat untuk terus mengambang di awan, air jatuh ke tanah dan terjadilah hujan.

Pada beberapa kondisi, ketika terdapat jenis polutan tertentu di atmosfer, seperti sulfur dioksida dan nitrogen oksida. Apabila polutan tersebut bereaksi dengan air akan terjadi hujan yang bersifat asam.

Terasa gerah sebelum hujan, apa alasannya?

Di khalayak umum, hujan identik dengan suhu udara yang akan berubah menjadi dingin. Tetapi dalam beberapa kondisi, masyarakat Indonesia sering bergumam, "gerah sekali, pasti ini mau turun hujan." 

Apakah Anda juga merasakan hal yang sama? suhu lingkungan tetap terasa panas, bahkan lebih panas dari biasanya sebelum turun hujan.

Baca juga: Mengapa Hujan Selalu Turun Dalam Bentuk Tetesan?

Dilansir dari situs resmi NASA, peningkatan suhu sebelum turun hujan adalah akibat dari:

Efek rumah kaca

Awan mendung yang tebal dapat berperan sebagai selimut yang menghalagi pemantulan panas matahari yang sampai permukaan bumi.

Hal ini menyebabkan suhu udara terasa lebih panas dan lembap.

Penguapan

Suhu meningkat sebelum hujan dapat dikarenakan ketika sinar matahari mengenai air di permukaan saat terjadi penguapan dalam proses sebelum hujan.

Suhu panas dibawa bersama uap air akan menyebar ke udara sekitar. Hal tersebut menyebabkan suhu lingkungan menjadi panas dan lembap.

Cuaca

Udara yang hangat mengandung lebih banyak uap air, yang berkontribusi pada pembentukan awan dan akhirnya menjadi hujan. Jadi, cuaca panas yang sudah ada sebelum hujan terjadi juga dapat menyebabkan rasa panas sebelum hujan turun.

Perlu diingat bahwa sebelum turun hujan, peningkatan suhu tidak selalu terjadi.

Pada beberapa kondisi sebelum hujan justru dapat terjadi penurunan suhu atau angin kencang.

Faktor-faktor yang mempengaruhi kenaikan suhu sebelum turun hujan dapat berbeda-beda di setiap tempat.

Baca juga: Amankah Air Hujan Diminum?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com