Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Manusia Purba Neanderthal Gunakan Lem untuk Buat Peralatan

Kompas.com - 28/02/2024, 15:34 WIB
Monika Novena,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah penelitian baru kembali menunjukkan bahwa manusia purba Neanderthal memiliki tingkat kecerdasaan yang tinggi.

Dalam studi tersebut, peneliti menemukan Neanderthal menggunakan lem atau perekat untuk membuat peralatan.

Baca juga: Seperti Apa Kehidupan Wanita Neanderthal?

Penelitian yang dipublikasikan di jurnal Science Advances ini menunjukkan perkakas batu yang dibuat Neanderthal direkatkan dengan lem.

Ini adalah bukti paling awal dari perekat kompleks yang dipakai oleh Neanderthal di Eropa.

Temuan juga menambah lebih banyak bukti bahwa manusia yang telah punah ini memiliki tingkat kognisi dan perkembangan budaya yang lebih tinggi daripada perkiraan ilmuwan sebelumnya.

Lem untuk membuat peralatan

Mengutip Popular Science, Sabtu (24/2/2024) dalam penelitian tersebut tim peneliti internasional mengkaji kembali alat-alat yang pertama kali ditemukan pada awal ke-20 di situs arkeologi Le Moustier di Prancis.

Alat-alat tersebut berasal dari sekitar 120.000 dan 40.000 tahun yang lalu, pada era Paleolitik Tengah atau Zaman Batu Tua.

Peneliti kemudian menemukan alat-alat itu direkatkan dengan campuran oker dan bitumen.

Oker adalah pigmen tanah alami yang berwarna kuning pucat, merah, coklat, dan ungu.

Bitumen secara alami terdapat di dalam tanah dan merupakan komponen aspal yang dapat dibuat dari minyak mentah. Di wilayah Le Moustier, aspal dan oker harus dikumpulkan dari lokasi yang jauh.

Sehingga perlu waktu dan tenaga untuk mendapatkannya.

Baca juga: Apa Itu DNA Neanderthal yang Dapat Mempengaruhi Depresi?

Melansir IFL Science, sumber bitumen terdekat dari situs Le Moustier adalah ladang minyak berjarak sekitar 200 kilometer. Sedangkan oker dikumpulkan sekitar 50 kilometer dari situs kuno tersebut.

Setelah mengetahui senyawa apa yang digunakan, para peneliti menguji kekuatan bahan perekat tersebut di laboratorium.

Pemeriksaan mikroskopis terhadap jejak penggunaan dan keausan perkakas mengungkapkan bahwa Neanderthal menggunakan campuran perekat itu untuk meningkatkan cengkeraman mereka pada peralatan batu yang tidak terlalu lengket di tangan.

Oleh karenanya, itu adalah bahan yang sempurna digunakan sebagai menyambungkan perkakas ke pegangannya.

Sebelumnya, penggunaan perekat yang terbuat dari komponen termasuk resin pohon dan oker, diketahui dibuat oleh Homo sapiens di Afrika.

Perkembangan perekat ini dan penggunaannya dalam peralatan pun dianggap sebagai bukti material yang kuat dari evolusi budaya dan kemampuan kognitif manusia purba.

"Perekat dianggap sebagai salah satu ekspresi pertama dari proses kognitif modern yang masih aktif hingga saat ini," kata Patrick Schmidt, rekan penulis studi dan arkeolog serta ahli geologi dari Universitas Tübingen di Jerman.

"Penelitan kami menunjukkan pula bawa Homo sapiens awal di Afrika dan Neanderthal di Eropa memiliki pola pikir yang serupa," tambahnya.

Baca juga: Mengapa Sebagian Orang Suka Bangun Pagi, DNA Neanderthal Jelaskan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com