Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DNA dari Rambut Beethoven Ungkap Rahasia Mengejutkan

Kompas.com - 18/02/2024, 18:37 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Pada bulan Maret 1827, komposer Jerman, Ludwig van Beethoven, meninggal dunia setelah sakit berkepanjangan. Dia hanya bisa terbaring di tempat tidur usai terserang penyakit kuning, dengan anggota badan dan perutnya yang membengkak serta napasnya yang sesak.

Saat rekan-rekannya memilah-milah barang-barang pribadi Beethoven, mereka menemukan sebuah dokumen yang ditulis Beethoven pada 25 tahun sebelumnya, sebuah surat wasiat yang meminta saudara-saudaranya agar memberitahukan kondisinya secara rinci kepada publik.

Saat ini, bukan rahasia lagi bahwa salah satu musisi terhebat di dunia ini mengalami tuli fungsional pada usia pertengahan 40-an. Ini adalah ironi tragis yang Beethoven alami, tidak hanya dari sudut pandang pribadi, namun juga dari sudut pandang medis.

Hampir dua abad setelah kematian Beethoven, sebuah tim peneliti ingin memenuhi wasiatnya dengan menganalisis secara genetik DNA dalam sampel rambutnya yang diautentikasi.

Ahli biokimia, Johannes Krause, dari Max Planck Institute for Antropologi Evolusioner, Jerman, mengatakan, tujuan utama peneliti adalah untuk menjelaskan masalah kesehatan Beethoven, yang diketahui mencakup gangguan pendengaran progresif, dimulai pada pertengahan hingga akhir usia 20-an, dan akhirnya menyebabkan dia menjadi tuli secara fungsional pada tahun 1818.

Baca juga: Bagaimana Beethoven Bisa Mencipta Musik meski Tuli?

Penyebab utama gangguan pendengaran tersebut tidak pernah diketahui, bahkan oleh dokter pribadinya, dr. Johann Adam Schmidt.

Konfirmasi yang dimulai sebagai tinitus di usia 20-an perlahan-lahan berubah menjadi berkurangnya toleransi terhadap suara keras, dan akhirnya kehilangan pendengaran pada nada yang lebih tinggi, yang secara efektif mengakhiri karir Beethoven sebagai musisi.

Bagi seorang musisi, tidak ada yang lebih ironis. Dalam sebuah surat yang ditujukan kepada saudara-saudaranya, Beethoven mengakui bahwa dia "sangat menderita", hingga sempat berpikir untuk bunuh diri.

Bukan hanya gangguan pendengaran yang harus dihadapi sang komposer. Setidaknya, sejak usia 22 tahun, ia disebut menderita sakit perut yang parah dan diare kronis.

Enam tahun sebelum kematiannya, indikasi pertama penyakit hati muncul, penyakit yang dianggap sebagian bertanggung jawab atas kematiannya pada usia yang relatif muda, yaitu 56 tahun.

Baca juga: Fakta-fakta Menarik Beethoven, Komposer Musik Klasik Dunia

Pada tahun 2007, penyelidikan forensik terhadap seikat rambut Beethoven menunjukkan bahwa keracunan timbal mungkin mempercepat kematiannya, jika bukan penyebab utama gejala yang merenggut nyawanya.

Mengingat budaya minum dari wadah yang mengandung timbal dan perawatan medis pada masa itu yang menggunakan timbal, simpulan ini bukanlah suatu yang mengejutkan.

Namun, studi terbaru, yang diterbitkan pada Maret 2023, membantah teori tersebut, dan mengungkapkan bahwa rambut yang diselidiki bahkan bukan berasal dari Beethoven, melainkan dari seorang wanita tak dikenal.

Lebih penting lagi, beberapa petunjuk yang dipastikan berasal dari kepala sang komposer menunjukkan bahwa kematiannya mungkin disebabkan oleh infeksi hepatitis B, yang diperburuk oleh kebiasaan minumnya dan berbagai faktor risiko penyakit hati.

Hasil analisis DNA rambut Beethoven

Dalam beberapa hal, para peneliti kemudian dihadapkan pada lebih banyak pertanyaan tentang kehidupan dan kematian komposer klasik terkenal itu. Dimana dia tertular hepatitis? Bagaimana seikat rambut wanita bisa dianggap milik Beethoven selama berabad-abad? Dan apa sebenarnya penyebab sakit perut dan gangguan pendengarannya?

Baca juga: Bagaimana Seniman Seperti Kafka dan Beethoven Menuangkan Kisahnya dalam Karya Seni?

Mengingat tim tersebut terinspirasi oleh keinginan Beethoven agar dunia memahami gangguan pendengarannya, hal ini merupakan hasil yang sangat disayangkan. Padahal, ada satu kejutan lagi yang terkubur di antara gennya.

Penyelidikan lebih lanjut yang membandingkan kromosom Y dalam sampel rambut dengan kerabat modern yang diturunkan dari garis ayah Beethoven menunjukkan adanya ketidakcocokan. Hal ini menunjukkan adanya aktivitas seksual di luar nikah pada generasi-generasi menjelang kelahiran sang komposer.

Menurut Tristan Begg, antropolog biologi di Universitas Cambridge, Inggris, temuan ini menunjukkan adanya peristiwa paternitas ekstrapair dalam garis ayah antara konsepsi Hendrik van Beethoven di Kampenhout, Belgia, pada tahun 1572 dan konsepsi Ludwig van Beethoven, tujuh generasi kemudian pada tahun 1770, di Bonn, Jerman.

Itu semua bisa jadi lebih dari apa yang diharapkan oleh Beethoven dalam surat wasiatnya. Dia tidak pernah membayangkan rahasia yang tersimpan ketika teman-teman dan rekan-rekannya memotong rambut dari tubuhnya setelah malam kematiannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com