Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
BRIN
Badan Riset dan Inovasi Nasional

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) adalah lembaga pemerintah yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Presiden Republik Indonesia. BRIN memiliki tugas menjalankan penelitian, pengembangan, pengkajian, dan penerapan, serta invensi dan inovasi yang terintegrasi.

Penguatan Sadar Risiko Bencana dengan Penggunaan Teknologi Virtual Reality

Kompas.com - 12/01/2024, 12:34 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Oleh: Gusti Ayu Ketut Surtiari, Syarifah Aini Dalimunthe, Abdul Fikri Angga Reksa

KESIAPSIAGAAN menghadapi bencana

Indonesia, sebagai negara yang rawan bencana, terus berupaya untuk melakukan upaya pengurangan risiko bencana yang dilakukan di berbagai level, mulai dari komunitas hingga di tingkat nasional.

Baca juga: Puncak Musim Hujan Indonesia, Ini Wilayah Waspada Risiko Bencana Hidrometeorologi

Sejak UU No 24 tahun 2007 ditetapkan sebagai pedoman dan pengarahan dalam penanggulangan bencana, berbagai inovasi sudah mulai dilakukan.

Hal ini terlihat dari transformasi kebijakan pengelolaan bencana sudah mengarah pada penguatan kesiapsigaan bencana untuk mengurangi dampak kerugian ekonomi dan korban jiwa ketika terjadi bencana.

Salah satu diantaranya adalah dengan penguatan kapasitas untuk memahami potensi risiko, strategi menghadapi bencana, serta menghadapi situasi pasca bencana.

Momen peran Indonesia sebagai tuan rumah penyelenggaraan pertemuan global untuk pengurangan risiko bencana (Global Platform Disasater Risk Reduction/ GP DRR) di Bali pada bulan Mei 2022 menjadi penegas bahwa Indonesia sudah berkomitmen untuk menerima risiko sebagai upaya untuk bertransformasi menjadi lebih Tangguh (resilient).

Tantangan utama dalam upaya kesiagsiagaan bencana diantaranya adalah persepsi risiko bencana yang sangat berkaitan dengan komunikasi risiko.

Inovasi penyediaan pengetahuan semakin diperlukan untuk meningkatkan kesadaran atas risiko bencana dan selanjutnya dapat mempengaruhi perubahan perilaku untuk lebih bersiap menghadapi bencana.

Jika melihat kembali kerangka pengurangan risiko bencana yang tertuang di dalam Sendai Framework 2015-2030, sudah diarahkan mempertimbangkan penggunaan sains dan teknologi dalam mengoptimalkan upaya pengurangan risiko bencana.

Baca juga: Ahli LIPI: Banjir Jakarta Bukan Kejadian Rutin, tapi Risiko Bencana

Berbagai konsep kebencanaan perlu mendapatkan penjelasan yang lebih tepat, praktis dan mendekati visualisasi yang nyata, namun tetap dapat mempertimbangkan budaya masyarakat Indonesia yang beragam.

Mengambil contoh dari jenis bencana tsunami misalnya, secara ilmiah para pakar sudah mengetahui terdapat beberapa penyebab terjadinya tsunami. Namun, pengetahuan yang dimiliki masyarakat umum dan juga para pemangku kepentingan masih terbatas.

Berbeda dengan pemicu tsunami di Aceh yang sangat melekat dalam ingatan hampir seluruh masyarakat Indonesia, kejadian tsunami di Teluk Palu tahun 2018 serta Tsunami di Banten pada tahun berikutnya menunjukkan proses yang berbeda.

Sehingga, dampak yang ditimbulkan masih sangat signifikan. Bahkan Penanganan pasca bencana juga menyisakan masalah yang berlapis karena kurang siapnya menghadapi bencana serta pasca bencana.

Teknologi Virtual Reality/VR: memberikan pengalaman yang mendekati kenyataan

Virtual Reality/ VR adalah sebuah teknologi yang dapat memfasilitasi adanya pengalaman yang mendekati kenyataan dalam bentuk visual. Pemanfaatan di bidang kebencanaan sudah digunakan untuk peningkatan kesadaran masyarakat atas risiko.

Bencana (Kanal dkk., 2022). Kondisi yang mendekati kondisi nyata dapat memberikan rangsangan pada indera penglihatan dan pendengaran sehingga dapat membantu peningkatan kesadaran dan secara psikologis merubah perilaku seseorang (Gagliardi dkk., 2023).

Baca juga: Gempa Cianjur Tunjukkan Pemerintah Tak Punya Peta Operasi Mitigasi Gempa

 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com