Peningkatan kesadaran saja tidak akan otomatis merubah perilaku, tetapi perlu adanya perasaan sangat mendesak dan penting (Mol dkk., 2022). Tindakan yang yang diambil adalah berdasarkan dorongan dari dalam diri seseorang.
Berdasarkan pada adanya intevensi penggunaan teknologi, diperlukan adanya kemauan untuk menggunakan teknologi yang dipengaruhi oleh kegunaan dan kemudahan dalam menggunakannya (Davis, 1989).
Kelompok Riset Penduduk dan Kebencanaan, Pusat Riset Kependudukan BRIN bekerja sama dangan Pusat Riset Data Sains dan Informasi BRIN bekerja sama dengan Direktorat Tata Ruang, Pertanahan dan Penanganan Bencana melakukan kaji cepat dalam event “Peringatan Hari Pengurangan Risiko Bencana” pada tanggal 11-14 Oktover 2023 di Kota Kendari.
Tim menyiapkan tools simulasi penyelamatan diri dengan skenario kejadian tsunami pada situasi didalam ruangan. Alat VR yang digunakan adalah Oculus.
Untuk mengetahui penerimaan dan peran alat ini, maka responden diminta untuk menjawab beberapa pertanyaan sebelum menggunakan alat ini (pre-test) dan berikutnya menjawab beberapa pertanyaan setelah memiliki pengalaman mencoba alat tersebut (Post-test).
Terdapat 36 partisipan yang dipilih dan sukarela bersedia mencoba alat VR dan memberikan jawaban saat Pre-Test dan Post-Test. Masing-masing partisipan mencoba menggunakan alat sekitar 2-4 menit untuk merasakan pengalaman tsunami yang terjadi di dalam ruangan.
Baca juga: Langkah-langkah Mitigasi Bencana Hidrometeorologi
Gambaran responden adalah merupakan kategori usia diatas 18 tahun (80 persen) dan selebihnya adalah anak-anak usia 15-17 tahun (usia sekolah). Secara keseluruhan, terdapat sekitar 60persen mengaku cukup familiar dengan konsep pengurangan risiko bencana.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sekitar 78 persen responden menyatakan keyakinan bahwa penggunaan alat VR dapat meningkatkan pemahaman dan kesiapan mereka dalam menghadapi situasi bencana.
Namun, terkait dengan penerimaan terhadap pengalaman mendekati kenyataan, perempuan lebih kawatir dibandingkan dengan kelompok laki-laki.
Demikian juga untuk kelompok disabilitas, mereka menyatakan kawatir dengan situasi yang dilihat karena penyelamatan diri yang ditunjukkan pada simulasi di dalam alat adalah aktivitas berenang.
Temuan ini memberikan dasar yang kuat untuk mengeksplorasi lebih dalam potensi pemanfaatan teknologi VR dalam konteks pengurangan risiko bencana.
Meskipun begitu, temuan kuantatif ini perlu diperdalam melalui serangkaian pertanyaan terbuka yang lebih mendalam.
Secara umum, alat VR memberikan dukungan reponse yang dapat berdampak pada perubahan perilaku dan sikap diantaranya adalah:
Baca juga: Pakar BRIN dan BMKG Rancang Pemodelan Tsunami sebagai Upaya Mitigasi Bencana di Indonesia
Gusti Ayu Ketut Surtiari, Syarifah Aini Dalimunthe, Abdul Fikri Angga Reksa
Peneliti Pusat Riset Kependudukan - BRIN