Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/01/2024, 12:30 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Bawang bombay (Allium cepa) merupakan tanaman kuliner sekaligus tanaman obat. Tanaman ini berasal dari genus Allium bersama dengan bawang putih, bawang merah, dan daun bawang.

Bawang telah digunakan oleh orang Romawi, Yunani, dan banyak kebudayaan lainnya selama ribuan tahun sebagai makanan dan obat untuk berbagai penyakit.

Terlebih lagi, penggunaan bawang sebagai obat herbal mengarahkan penelitian modern untuk menemukan banyak manfaat pengobatannya. Misalnya, bawang mungkin memiliki sifat anti-inflamasi, antibakteri, antitrombotik, antikanker, dan antioksidan.

Efek samping makan bawang bombay

Bawang bombay cukup aman untuk dikonsumsi dan jarang sekali bawang bombay dapat membahayakan kesehatan.

Namun, jika seseorang memiliki kondisi kesehatan yang mendasarinya atau jika bawang dikonsumsi secara berlebihan, mungkin efek sampingnya lebih mungkin dialami.

Baca juga: Cara Menyimpan Bawang Agar Tahan Lama Menurut Sains

Berikut adalah beberapa efek samping yang mungkin terjadi akibat mengonsumsi bawang bombay.

  • Salah satu kelemahan paling populer dari makan bawang bombay adalah kecenderungannya menyebabkan bau mulut dan bau badan.
  • Meskipun jarang, orang dapat mengalami reaksi alergi terhadap bawang bombay, yang gejalanya berupa gatal-gatal, mata berair, dan ruam kulit jika bersentuhan dengan bawang bombay atau ekstrak bawang bombay.
  • Bawang dapat menyebabkan gejala gangguan pencernaan, seperti mulas, kembung, rasa tidak nyaman pada perut, mual, dan muntah. Ini mungkin terjadi pada individu yang rentan, yang dapat memperburuk gejala sindrom iritasi usus besar.
  • Bawang bombay secara umum dianggap aman jika dikonsumsi dalam jumlah sedang selama kehamilan. Namun, konsumsi bawang bombay secara berlebihan atau sebagai suplemen harus dihindari oleh ibu hamil dan menyusui karena kurangnya data mengenai keamanannya.

Baca juga: Sains Jelaskan Manfaat Jus Bawang Bombai untuk Rambut Rontok

  • Beberapa penelitian menunjukkan bahwa bawang bombay dapat memperlambat pembekuan darah. Oleh sebab itu, konsumsi bawang bombay sebagai ekstrak atau suplemen harus dihindari jika memiliki gangguan pendarahan.
  • Penelitian pada hewan dan uji klinis tertentu menunjukkan bahwa bawang bombay dapat menurunkan kadar gula darah. Oleh sebab itu, pantau kadar gula darah secara rutin jika mengonsumsi suplemen bawang dan obat anti diabetes.
  • Karena bawang bombay dikaitkan dengan kadar glukosa darah yang lebih rendah dan kecenderungan pendarahan, lebih baik hindari suplemen tersebut sebelum operasi. Selalu informasikan pada dokter sebelum mengonsumsi obat atau suplemen apa pun, termasuk suplemen bawang merah, sebelum operasi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com