Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dikira Penyendiri, Panda Lebih Sosial Dari Perkiraan Sebelumnya

Kompas.com - 26/12/2023, 08:00 WIB
Monika Novena,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

Sumber PHYSORG

KOMPAS.com - Selama ini panda digambarkan sebagai binatang yang suka menyendiri.

Namun sebuah studi mengungkap gambaran baru hewan yang identik dengan warna hitam dan putih ini.

Dalam pengamatan panda yang dilakukan di Cagar Alam Wolong, China peneliti menemukan bahwa ternyata panda lebih sosial daripada yang diperkirakan sebelumnya.

Mereka lebih sering berada di sekitar panda lain dan bahkan menggunakan penanda aroma yang ditinggalkan di pohon untuk melacak anggota keluarga dan teman.

Baca juga: Panda Raksasa di Kebun Binatang Bisa Menderita Jet Lag, Apa Maksudnya?

Studi panda terbaru

Seperti dikutip dari Phys, Rabu (20/12/2023) Thomas Connor dari Michigan State University menghabiskan waktu berbulan-bulan di hutan Cagar Alam Wolong untuk mengamati tanda-tanda keberadaan panda.

Setelah diperhatikan dengan seksama, ia melihat banyaknya penanda yang ditinggalkan panda di pohon.

"Terlihat jelas mereka sering melakukannya dan bertukar informasi melalui perilaku tersebut," kata Connor.

Lalu untuk menentukan apakah panda dekat satu sama lain, Connor menggali banyak data melalui kotoran panda.

Kotoran panda adalah standar emas dalam mengamati hewan tersebut.

Peneliti kemudian mengekstraksi DNA dari kotoran panda segar yang dikumpulkan di area seluas 46 kilometer persegi yang dikenal sebagai habitat utama panda.

Informasi dari kotoran tersebut memungkinkan mereka mengidentifikasi panda tertentu di sekitar pohon yang mereka tandai serta menunjukkan apakah berkerabat satu sama lain.

Dari situ peneliti menyimpulkan bahwa aroma penanda yang ditinggalkan panda di pohon berfungsi sebagai semacam jejaring sosial meski panda tidak bertemu langsung secara fisik.

Pohon yang ditandai memberi tahu identitas panda, jenis kelamin, serta gambaran lain seperti misalnya apakah mereka siap untuk kawin.

Namun informasi penting yang peneliti peroleh adalah di musim non-kawin, panda-panda tampaknya lebih banyak berkumpul dengan anggota kawanannya.

Baca juga: Kapan Panda Berevolusi Makan Bambu?

Kendati demikian, peneliti menyebut hasil ini masih bersifat awal dan dibatasi oleh ukuran sampel yang kecil akan tetapi merupakan hasilnya perlu ditindaklanjuti.

"Penemuan dalam penelitian ini memberikan pencerahan baru tentang bagaimana panda memanfaatkan habitatnya," ungkap Jianguo Liu, peneliti lain yang terlibat.

Apa pun yang kita pelajari tentang cara hidup dan apa yang panda butuhkan pada akhirnya dapat membantu memberikan masukan bagi kebijakan konservasi yang baik.

Studi dipublikasikan di jurnal Ursus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com