Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Kelelawar Menentukan Arah Migrasi Tanpa Tersesat?

Kompas.com - 23/12/2023, 08:00 WIB
Usi Sulastri,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.comMigrasi merupakan pergerakan rutin hewan dari satu tempat ke tempat lain diikuti dengan kembali ke tempat asalnya.

Biasanya dipicu oleh kebutuhan dasar seperti mencari makanan yang melimpah dan tempat yang cocok untuk berkembang biak.

Baca juga: Polusi Cahaya Mengganggu Aktivitas Kelelawar

Kelelawar sebagai salah satu contoh hewan migrasi, melakukan perpindahan secara berkala untuk menjalankan berbagai kegiatan yang mendukung kelangsungan hidup mereka.

Menariknya, bagaimana kelelawar mampu menentukan arah migrasinya tanpa tersesat merupakan suatu misteri menarik.

Meskipun otak kelelawar relatif kecil hewan ini menunjukkan kemampuan luar biasa dalam menjalani perjalanan jarak jauh dengan akurasi yang tinggi.

Medan magnet bumi memengaruhi migrasi kelelawar

Menurut penelitian terbaru yang dipimpin oleh Dr. Oliver Lindecke, kelelawar yang bermigrasi dapat menggunakan medan magnet bumi untuk mengorientasi diri selama perjalanan jauh mereka. 

Penelitian ini fokus pada indera magnetis Soprano pipistrelle, spesies kelelawar yang terkenal melakukan migrasi malamnya di seluruh Eropa.

Meskipun beratnya hanya beberapa gram, Soprano pipistrelle mampu melakukan perjalanan ribuan kilometer setiap tahun dari timur laut ke barat daya Eropa.

Studi yang dilakukan oleh Universitas Oldenburg mencatat bahwa medan magnet bumi menjadi petunjuk navigasi bagi kelelawar, dikutip dari earth.com, Kamis (14/12/2023).

Eksperimen menunjukkan bahwa kelelawar mengkalibrasi sistem orientasi internal mereka saat matahari terbenam.

Kelelawar menggunakan titik matahari terbenam sebagai referensi untuk penerbangan malam hari mereka.

Baca juga: Konser Musik Berdampak pada Aktivitas Malam Kelelawar

Meskipun mekanisme pasti kompas magnetik kelelawar masih menjadi misteri, penelitian ini mengungkapkan kemiripan penting dalam metode navigasi antara kelelawar dan burung.

Medan magnet berfungsi sebagai kompas

Para peneliti menjebak 65 Soprano pipistrelle untuk menguji apakah kelelawar menggunakan indra magnetis dalam navigasinya, dikutip dari phys.org, Kamis (14/12/2023).

Mereka terkena medan magnet yang dimanipulasi dengan kompas yang diarahkan ke tenggara, bukan utara.

Kelelawar yang terkena pergeseran medan magnet horizontal cenderung lepas landas ke arah barat laut.

Hasilnya, eksperimen dengan medan magnet yang dimanipulasi menunjukkan bahwa kelelawar sensitif terhadap komponen horizontal medan magnet, yang dikenal sebagai polaritas.

Selain itu kemiringan saat matahari terbenam juga mempengaruhi kesensitifan kelelawar, yang masih memengaruhi perilaku lepas landas mereka beberapa jam kemudian.

Temuan ini menggambarkan keunikan dalam navigasi kelelawar yang menjadi perbandingan penting dengan metode navigasi burung.

Penemuan ini dipublikasikan dalam Jurnal Biology Letters.

Baca juga: Bagaimana Cara Kelelawar Berburu pada Malam Hari?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com