KOMPAS.com - Terdapat hampir 1000 jenis kelelawar yang berbeda sehingga tidak heran jika kelelawar memakan banyak jenis makanan yang beragam.
Kebanyakan kelelawar memakan serangga, seperti kumbang, ngengat, nyamuk, dan lain-lain.
Ada beberapa kelelawar yang suka memakan buah, biji, dan serbuk sari dari bunga.
Buah-buahan favorit kelelawar adalah buah ara, mangga, kurma, dan pisang.
Kemudian, ada pula kelelawar yang memakan burung, ikan, katak, cicak, bahkan kelelawar lainnya.
Baca juga: Kelelawar Berdengung seperti Lebah untuk Menakuti Predator
Terlepas dari jenis makanan, kelelawar merupakan pemburu hebat yang mampu menemukan suara paling samar dan gerakan terkecil.
Dilansir dari Science Daily, sebuah penelitian telah menjelaskan bagaimana kelelawar terbang di malam hari untuk berburu mangsanya.
Setiap malam, seekor kelelawar menghabiskan waktu terbang sejauh 600-700 kilometer.
Saat berburu, kelelawar bisa menangkap serangga dengan kecepatan sekitar 40 meter per detik.
Kelelawar berburu mangsa pada malam hari menggunakan indra pendengarannya.
Selain itu, kelelawar menangkap serangga dengan cepat dan dalam jumlah banyak menggunakan ekolokasi, sistem navigasi canggih.
Baca juga: Kenapa Kelelawar Menyebarkan Banyak Virus yang Berbahaya bagi Manusia?
Kelelawar memancarkan gelombang ultrasonik dengan frekuensi yang sangat tinggi.
Gelombangnya mencapai 20-100 kilohertz, frekuensi yang terlalu tinggi untuk didengar manusia secara alami.
Suara kelelawar terpantul ke lingkungan, mengenai berbagai objek dan kembali ke kelelawar sebagai gema.
Menurut Nadav Bar, seorang profesor di The Norwegian University of Science and Technology (NTNU) mengatakan, "Anda dapat membandingkan ekolokasi dengan menggunakan lampu kilat di ruangan gelap. Lampu kilat mengenai berbagai objek di ruangan yang terang, ke atas, dan dipantulkan kembali ke mata pengamat. Kelelawar menggunakan suara dengan cara yang sama untuk mendapatkan gambaran umum tentang lingkungan, tetapi potensi sumber kesalahan jauh lebih besar saat menggunakan suara."
Baca juga: Bagaimana Kelelawar Vampir Beradaptasi Meminum Darah?