Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penelitian Baru Ungkap Keunikan Rusa Kutub yang Miliki Penglihatan Super

Kompas.com - 21/12/2023, 15:30 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Sebuah studi baru menemukan, rusa kutub mungkin telah mengembangkan mata yang istimewa, yang dapat mendeteksi makanan favorit mereka di tengah musim dingin Arktik yang gelap dan bersalju.

Temuan ini mengungkap teka-teki lama terkait mengapa rusa kutub dapat melihat cahaya dalam spektrum ultraviolet.

Rusa kutub utamanya mengandalkan lumut rusa atau Cladonia rangiferina untuk makanannya. Sebenarnya, ini bukanlah lumut, melainkan kombinasi alga dan jamur yang disebut lichen. C. rangiferina.

Nathaniel Dominy, peneliti studi tersebut, Profesor Antropologi Charles Hansen di Dartmouth College, dan tim peneliti di Universitas St. Andrews di Skotlandia melakukan studi di Dataran Tinggi Skotlandia, yang merupakan rumah bagi satu-satunya kawanan rusa kutub di Inggris.

Baca juga: Studi Ungkap Virus Covid Berevolusi Pesat pada Rusa Ekor Putih

Meski sebenarnya beragam, rusa kutub di dataran tinggi itu memilih memakan C. rangiferina selama musim dingin.

Penglihatan rusa kutub

Di tengah lanskap Arktik, lumut putih tidak terlihat oleh mata manusia karena menyatu dengan latar belakang bersalju.

Namun, para peneliti menemukan bahwa C. rangiferina dan beberapa spesies lumut lainnya menyerap sinar UV.

Analisis data spektral dari lumut dan filter cahaya menunjukkan bahwa organisme ini tampak bagi rusa kutub sebagai bidang gelap di tengah lanskap yang cerah sehingga meningkatkan visibilitas mereka.

Penelitian sebelumnya menunjukkan, mata rusa mengalami perubahan di antara musim panas dan musim dingin.

Baca juga: Mengenal Rusa Kutub, Hewan yang Menarik Kereta Salju Sinterklas

Di musim dingin, tapetum mereka, yakni selaput penambah cahaya yang menyebabkan mata “berkilau” yang terlihat pada banyak hewan, berubah dari rona emas yang khas menjadi biru cerah.

Transformasi ini diyakini dapat meningkatkan penglihatan mereka dalam kondisi minim cahaya di musim dingin kutub.

Namun, tapetum biru memungkinkan sebanyak 60% sinar UV mencapai sensor warna mata.

Artinya, rusa kutub melihat lanskap musim dingin sebagai warna ungu, mirip dengan persepsi seseorang terhadap ruangan yang diterangi cahaya hitam.

Permukaan yang memantulkan sinar UV, seperti salju, tampak terang benderang, sedangkan permukaan yang menyerap sinar UV sangat kontras dengan area yang gelap.

Baca juga: Studi Baru Sebut Ular Piton Bisa Telan Mangsa Sebesar Rusa dan Buaya

Dalam studi mereka, para peneliti menggambarkan upaya para ilmuwan untuk mengungkap misteri mengapa mata hewan-hewan Arktik, yang aktif di siang hari, menjadi sensitif terhadap sinar UV yang dipantulkan dari setiap permukaan yang tertutup salju.

Namun, penelitian mereka menunjukkan bahwa jawabannya terletak pada apa yang tidak dipantulkan oleh sinar UV, khususnya C. rangiferina dan lumut padat lainnya.

Jadi, ada kemungkinan bahwa mata rusa kutub dioptimalkan untuk mengenali lumut unik ini pada waktu yang paling sulit ditemukan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com