Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Bulu Tarantula Sama dengan Bulu Hewan Lain?

Kompas.com - 20/12/2023, 14:00 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Bagi sebagian orang, tarantula merupakan hewan yang menyeramkan karena tubuh dan kakinya yang besar serta berbulu.

Meski demikian, laba-laba ini tidak berbahaya bagi manusia (kecuali gigitannya yang menyakitkan), dan racunnya yang ringan lebih lemah dibandingkan sengatan lebah pada umumnya.

Di kalangan penggemar arakhnida, laba-laba tarantula juga telah menjadi hewan peliharaan yang populer.

Perbedaan bulu tarantula dengan bulu hewan lain

Meski bulu tarantula mungkin tampak seperti bulu hewan lain, yang juga lembut dan halus, bulu-bulu ini sangat jauh berbeda dan sangat unik. Bulu tarantula bahkan tidak disebut “rambut”, nama ilmiahnya adalah setae.

Bulu hewan lain terbuat dari protein yang disebut keratin, namun pada tarantula, setae terbuat dari kitin, yang lebih mirip selulosa dibandingkan protein sehingga susunan kimianya sangat berbeda.

Baca juga: Seperti Apa Spesies Baru Tarantula Berwarna Biru Elektrik?

Bulu-bulu ini mungkin terlihat sama, tetapi jika dilihat dengan mikroskop, akan tampak jelas perbedaannya.

Pada tarantula, setae juga memiliki fungsi yang jauh lebih penting, termasuk membantu pergerakan dan perburuan mereka karena bulu tarantula memberikan indra persepsi.

Dengan demikian, organ indra utama tarantula yang sebenarnya adalah bulu-bulu pada tubuhnya.

Fungsi bulu tarantula

Bulu-bulu pada tubuh tarantula memiliki fungsi yang penting. Jerome Rovner dari Journal of Arachnology mengatakan, tidak seperti rambut manusia yang fungsinya sangat terbatas, rambut pada tarantula (dan laba-laba lainnya) dapat melakukan banyak fungsi yang berbeda.

Beberapa dari bulu ini bertindak sebagai organ sensorik, membantu tarantula mencium, mengecap, menyentuh, dan mendeteksi getaran dari lingkungan sekitar mereka.

Baca juga: Mengapa Laba-laba Tidak Terjerat Jaringnya Sendiri?

Bulu-bulu sensorik ini ditemukan terutama pada kaki dan mulut laba-laba, dan memberi makan pada saraf sensorik yang terletak di "kulit" atau kutikula laba-laba.

Bulu yang paling sensitif, disebut trichobothria, mendeteksi perubahan terkecil sekalipun pada pergerakan udara karena keterikatan “bola dan soket” pada membran di kutikula.

Bulu-bulu ini juga membantu memandu tarantula dalam menangkap atau merespons mangsa yang melarikan diri.

Rambut yang sensitif terhadap bahan kimia yang digunakan untuk penciuman dan pengecapan bersifat tumpul dan berlubang. Mereka juga berperan dalam reproduksi dan membantu tarantula mencari pasangan.

Rovner menjelaskan, tarantula jantan berkeliaran mencari liang betina. Jika mereka berjalan di dekat liang tersebut, rambut kemosensitif kontak mereka dirangsang oleh feromon seks yang terikat pada garis sutra di dekat pintu masuk liang, sehingga memungkinkan pejantan menemukan betina.

Baca juga: Mengapa Laba-laba Punya 8 Kaki?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com