KOMPAS.com - Gigitan laba-laba biasanya tidak berbahaya dan laba-laba, umumnya, tidak menggigit kecuali merasa terancam.
Gigitan laba-laba dapat menyebabkan kemerahan, nyeri, dan bengkak, atau mungkin tidak menimbulkan gejala sama sekali.
Di seluruh dunia, hanya ada beberapa spesies laba-laba yang memiliki taring cukup panjang untuk menembus kulit manusia dan racunnya cukup kuat untuk melukai manusia.
Di antaranya adalah laba-laba janda, dengan sekitar 30 spesies, dan laba-laba pertapa, dengan lebih dari 140 spesies di seluruh dunia.
Baca juga: Kenapa Gigitan Ular King Cobra Sangat Mematikan?
Mengenali gigitan laba-laba lebih mudah jika kita melihat langsung saat laba-laba menggigit, tetapi kita mungkin tidak menyadari lukanya sampai beberapa jam kemudian.
Dilansir dari Healthline, berikut adalah beberapa gejala gigitan laba-laba yang umum:
Adapun gejala lain yang mungkin menyertai gigitan laba-laba meliputi:
Baca juga: Gigitan T. Rex Bisa Menghancurkan Mobil, Tekanannya Capai 6 Ton
Gigitan laba-laba seringkali membutuhkan waktu lebih lama untuk sembuh daripada gigitan serangga lainnya dan dapat memengaruhi jaringan kulit.
Oleh sebab itu, penting untuk menjaga kebersihan area yang tergigit untuk mengurangi risiko infeksi.
Dilansir dari Mayo Clinic, jika kita digigit laba-laba, kita perlu periksa ke dokter jika:
Dalam beberapa kasus, kita bisa mengobati sendiri gigitan laba-laba di rumah. Untuk gigitan laba-laba yang tidak berbisa, berikut adalah cara mengobatinya:
Baca juga: 3 Cara Menghindari Gigitan Lintah saat Beraktivitas di Luar Ruangan
Cari pertolongan medis jika mengalami gejala gigitan laba-laba yang parah atau jika gejalanya tidak hilang seiring waktu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.