Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/12/2023, 09:33 WIB
Usi Sulastri,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.comBeras sebagai salah satu sumber karbohidrat utama bagi sebagian besar populasi di seluruh dunia, memiliki peran yang krusial dalam menyediakan energi sehari-hari.

Orang Indonesia terbiasa mencuci beras sebelum dimasak. Biasanya beras dicuci 2-4 kali dengan air yang mengalir atau sampai warna airnya tidak keruh.

Baca juga: Mengapa Beras Merah Dianggap Lebih Sehat dari Beras Putih?

Sebagian besar meyakini bahwa mencuci beras adalah tindakan yang tidak hanya bersifat higienis tetapi juga dapat membuang kotoran dan zat-zat yang tidak diinginkan.

Namun, apakah pandangan ini didukung oleh fakta ilmiah ataukah hanya merupakan mitos yang terus diteruskan?

Ini pendapat para koki

Para koki berpendapat bahwa mencuci beras sebelum memasak dapat mengurangi kadar pati yang berasal dari butiran beras.

Hal ini tampak pada air bilasan yang keruh menunjukkan keberadaan pati bebas (amilosa) di permukaan butiran beras hasil dari proses penggilingan.

Nasi putih umumnya perlu dibilas sebelum dimasak untuk menghilangkan lapisan tepungnya.

Jika tidak dicuci, nasi dapat menghasilkan aroma yang kurang sedap dan memiliki risiko basi lebih cepat, seperti yang dikutip dari The Guardian, Selasa (12/12/2023).

Namun, perlu dicatat bahwa menghilangkan pati dari nasi dapat mengurangi tekstur lembut butiran beras, sehingga tidak dianjurkan untuk hidangan yang mengandalkan kelembutan butiran nasi seperti risotto, paella, dan puding beras manis atau gurih.

Dengan demikian, penting untuk memahami konteks dan kebutuhan masakan tertentu sebelum memutuskan untuk mencuci beras atau tidak.

Baca juga: Apakah Kebiasaan Makan Beras Mentah Aman untuk Kesehatan?

Penelitian membantah pendapat para koki

Studi terbaru ini menyelidiki dampak pencucian terhadap kelengketan dan kekerasan tiga jenis beras yang berbeda dari pemasok yang sama.

Varietas beras yang diuji meliputi beras ketan, beras berukuran sedang, dan beras melati.

Tiga kelompok beras ini dikenai perlakuan berupa tidak dicuci sama sekali, dicuci tiga kali dengan air, atau dicuci sepuluh kali dengan air.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa proses pencucian tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap tingkat kelengketan atau kekerasan beras, dikutip dari IFL Science, Selasa (12/12/2023).

Hal ini bertentangan dengan pandangan umum yang disampaikan oleh para koki.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com