Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/12/2023, 09:33 WIB
Usi Sulastri,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

Sebaliknya, peneliti menyoroti bahwa kelengketan beras tidak disebabkan oleh permukaan pati (amilosa), melainkan oleh pati lain yang dikenal sebagai amilopektin yang dilepaskan dari butiran beras selama proses memasak.

Jumlah butiran beras yang tercuci ternyata bervariasi.

Oleh karena itu, penelitian ini menyimpulkan bahwa perbedaan dalam varietas beras bukan proses pencucian yang menjadi faktor utama yang menentukan tingkat kelengketan beras.

Dalam penelitian ini, beras ketan terbukti paling lengket sementara beras berukuran sedang dan beras melati cenderung kurang lengket dan memiliki tingkat kekerasan yang lebih tinggi seperti yang diukur di laboratorium.

Baca juga: 7 Manfaat Beras Merah bagi Kesehatan, Cocok untuk Diet dan Penderita Diabetes

Kekerasan di sini mencerminkan tekstur yang berkaitan dengan pengalaman menggigit dan mengunyah.

Mitos dan fakta mencuci beras

Mencuci beras memiliki beberapa tujuan termasuk menghilangkan debu, serangga, batu-batu kecil, dan serpihan sekam dari penggilingan padi.

Namun, belakangan ini ditemukan mikroplastik dalam beras dan pencucian dapat mengurangi hingga 20 persen plastik dari beras mentah.

Beras juga mengandung arsenik yang dapat dihilangkan sekitar 90 persen dengan mencucinya.

Namun, ini juga mengurangi nutrisi seperti tembaga, besi, seng, dan vanadium.

Meski nasi mungkin tidak signifikan dalam asupan nutrisi bagi sebagian orang, bagi yang mengonsumsi jumlah besar ini bisa mempengaruhi gizi secara keseluruhan.

Pencucian beras juga dapat mengurangi kadar logam berat seperti timbal dan kadmium sebesar 7–20 persen.

Namun, penting untuk mencatat bahwa mencuci beras tidak memengaruhi kontaminasi bakteri.

Bakteri patogen seperti Bacillus cereus dapat berkembang jika nasi disimpan terlalu lama pada suhu ruangan setelah dimasak, menghasilkan racun yang tidak bisa dihancurkan oleh pemanasan ulang.

Baca juga: 5 Manfaat Beras Hitam untuk Kesehatan, Baik untuk Diet hingga Jantung

Oleh karena itu, disarankan untuk mengonsumsi nasi yang sudah dimasak dengan cepat atau menyimpannya di tempat dingin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com