Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Mata Garuda Banten
Perkumpulan Alumni Beasiswa LPDP di Provinsi Banten

Perkumpulan alumni dan awardee beasiswa LPDP di Provinsi Banten. Kolaborasi cerdas menuju Indonesia emas 2045.

Menyongsong Industri Kecantikan Indonesia Berbasis SDA Lokal

Kompas.com - 14/12/2023, 12:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Oleh: dr. Iim Karimah dan Muhammad Hidayat, M.Ed*

SIAPA sih yang tidak ingin tampil cantik dan menarik? Siapa juga yang tidak ingin terlihat awet muda?

Untuk memenuhi hasrat warga negaranya untuk tampil cantik dan menarik, awet muda dan lain-lain, Indonesia bisa menghadirkan produk-produk kecantikan hanya dengan memanfaatkan sumber daya alam lokal yang ada di nusantara.

Kalau kita perhatikan, tingginya transaksi produk kecantikan di Indonesia menunjukkan bahwa industri ini punya masa depan cemerlang di Tanah Air.

Data menunjukkan bahwa pertumbuhan industri ini mencapai 12 persen, bahkan nilai pasarnya pada 2016 saja sudah mencapai Rp 33 triliun (Susiani & Hatta, 2021).

Catatan terbaru yang dirilis oleh Sinulingga (2022) menyebutkan bahwa meroketnya angka orang-orang yang kembali beraktivitas di luar rumah akan meningkatkan potensi mereka terpapar sinar matahari dan polusi.

Ini membuat mereka membutuhkan vitamin dan perlindungan kulit agar tetap bersih, sehat, dan cerah.

Pada saat sama, wanita Indonesia percaya bahwa warna kulit tidak harus persis seperti orang Korea Selatan maupun Jepang. Akan tetapi, punya kulit mulus, bersih, dan cerah adalah standar baru kecantikan mereka (Utami, Hikmawati, Sunaryo, 2023).

Faktanya banyak wanita punya mobilitas tinggi di luar rumah, tapi di sisi lain mereka tidak ingin hal itu menimbulkan dampak kurang baik bagi penampilan serta kepercayaan dirinya.

Walau bagaimana pun, penampilan tetap menjadi prioritas saat ini. Hal ini juga yang menjadikan industri kecantikan di Tanah Air terus tumbuh bak jamur di musim hujan.

Pandemi Covid-19 yang menerpa Indonesia secara langsung juga memberi dampak yang cukup signifikan bagi Industri kecantikan.

Dalam tulisannya, Agustina dan Minerva (2023) mengutip Techasatian dan kawan-kawan (2020) yang menyebutkan bahwa penggunaan masker untuk mencegah penyebaran virus ternyata membawa dampak negatif bagi timbulnya beberapa kelainan pada kulit.

Sebanyak 454 dari 833 orang yang ditelitinya mengalami penyakit kulit karena penggunaan masker. Ini hanya satu contoh saja.

Singkatnya, aktivitas di luar rumah yang rentan terpapar sinar matahari serta efek samping dari pemakaian masker wajah selama pandemi berlangsung menyumbang masalah pada kesehatan kulit serta penampilan. Untuk itulah kebutuhan akan skincare menjadi tidak terbendung.

Dengan semakin tingginya minat masyarakat Indonesia terkait kebutuhan skincare, maka bisnis kecantikan ke depannya diprediksi akan semakin berkembang. Hal ini harus dilihat sebagai peluang baik oleh pemerintah maupun swasta.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com