Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Mata Garuda Banten
Perkumpulan Alumni Beasiswa LPDP di Provinsi Banten

Perkumpulan alumni dan awardee beasiswa LPDP di Provinsi Banten. Kolaborasi cerdas menuju Indonesia emas 2045.

Menyongsong Industri Kecantikan Indonesia Berbasis SDA Lokal

Kompas.com - 14/12/2023, 12:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Titik penting dari semua ini, yakni kekuatan untuk memproduksi skincare sendiri dengan memaksimalkan sumber daya alam yang ada. Indonesia harus mampu menjadi produsen segala kebutuhan skincare untuk warga negaranya sendiri.

Akan semakin hebat lagi jika Indonesia mampu memanfaatkan bahan-bahan yang ada di bumi Indonesia.

Untuk itu, Indonesia butuh lebih banyak lagi praktisi atau dokter-dokter yang punya konsen terhadap isu ini.

Mereka harus difasilitasi untuk mengembangkan potensi diri mereka yang di kemudian hari akan menciptakan/memproduksi skincare untuk kebutuhan pasar dalam negeri, atau bahkan luar negeri.

Mari kita lihat satu contoh kecil sekaligus potensinya di Indonesia. Tahun 2008, Frederic Demarne dan Passaro Ghislaine meneliti ekstrak Acmella oleracea dengan kandungan spilantol yang ternyata memberikan efek seperti botox yang bisa menghambat kontraksi otot-otot wajah, sehingga bisa dijadikan sebagai bahan baku kosmetik pencegah penuaan dini.

Adapun botox atau botulinum toxin merupakan senyawa yang diekstraksi dari bakteri Clostridium botulinum yang mempunyai manfaat untuk merelaksasikan otot wajah sehingga kerutan pun memudar.

Biasanya, perawatan botox dilakukan di klinik kecantikan dengan menyuntikkannya di otot-otot wajah yang berkerut.

Wanita Indonesia kini sudah mulai peduli terhadap proses penuaan dan mendambakan tampilan awet muda nan alami.

Nah, di Indonesia terdapat tanaman yang memiliki kandungan spilantol, yaitu tanaman Jotang atau dalam Bahasa Latin disebut Spilanthes paniculata.

Jotang sudah banyak diteliti manfaatnya, salah satunya ialah sebagai antimikroba, di mana bisa menghambat aktivitas bakteri penyebab penyakit di saluran pencernaan (Gunawan, 2017).

Memang tanaman Jotang ini dikenal sebagai tanaman obat yang berpotensi sebagai obat gusi berdarah dan sakit gigi, obat diare, obat pereda nyeri, dan obat rematik (Widyowati, Ekasari, Purwitasari, 2017).

Namun demikian, sejauh yang kami amati, jenis tanaman Jotang belum banyak dieksplor khasiatnya dalam bidang kecantikan.

Padahal Jotang sangat berpotensi untuk dikembangkan sebagai bahan baku kosmetik pencegah proses penuaan karena mengandung spilantol seperti yang disebutkan sebelumnya.

Bahkan, tidak menutup kemungkinan, ke depannya Jotang bisa dikembangkan sebagai bahan baku alternatif untuk perawatan botox berbahan dasar tanaman Indonesia.

Tanaman Jotang ini hanya salah satu contoh kecil sumber daya alam lokal Indonesia yang bisa digunakan sebagai bahan pembuatan skincare.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com