Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 14/12/2023, 06:33 WIB
Usi Sulastri,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

 

KOMPAS.com - Es adalah benda yang sehari-hari kita temui dalam bentuk kubus di dalam kulkas ternyata menyimpan keajaiban lain yang begitu memikat dalam dunia olahraga.

Salah satu kegiatan yang mewakili indahnya perpaduan antara keindahan dan olahraga adalah ice skating atau bermain seluncur es.

Baca juga: Benarkah Lebih Banyak Es di Kutub Selatan Dibandingkan Kutub Utara?

Keunikan utama dari kegiatan ini terletak pada permukaan es yang begitu licin mengundang para penggemar olahraga ini untuk menari dan bermain dengan leluasa di atasnya.

Namun, misteri yang mendasari mengapa es begitu licin ini terus menjadi daya tarik bagi peneliti.

Lantas, mengapa es memiliki sifat licin?

Es yang meleleh menciptakan pelumas

Dilansir dari Phys.org, Rabu (6/12/2023), para peneliti melakukan simulasi komputer untuk menginvestigasi bagaimana benda padat meluncur di atas permukaan es dalam skala atom.

Studi yang dipublikasikan di Proceedings of the National Academy of Science 2022, peneliti menemukan bahwa ketika benda padat bersentuhan dengan permukaan es akan terjadi pelelehan yang membentuk lapisan pelumas.

Lapisan pelumas ini memiliki kemampuan untuk bertahan lama terutama ketika diberikan beban dan gesekan yang lebih besar.

"Prinsip utama dari sifat es yang licin adalah fenomena pencairan permukaan yang dikemukakan oleh Faraday," kata ahli kimia UCM.

"Pencairan bertahap karena tekanan sejalan dengan hipotesis Thomson dan pencairan karena gesekan seperti yang dikemukakan oleh Bowden," sambungnya.

Baca juga: Apa Saja yang Ada di Bawah Lapisan Es Kutub?

Lukasz Baran, peneliti studi menambahkan bahwa kombinasi faktor-faktor ini menciptakan lapisan pelumasan pada permukaan es yang dapat memperbaiki dirinya sendiri.

Pergerakan molekul air penyebab es licin

Penelitian lainnya yang dipublikasikan dalam Journal of Chemical Physics 2018, peneliti menemukan bahwa es yang licin disebabkan oleh pergerakan molekul air, dikutip dari Live Science, Rabu (6/12/2023).

Es memiliki susunan kristal yang sangat teratur dan rapi di mana setiap molekul air dalam kristal terhubung dengan tiga molekul lainnya.

Namun, molekul-molekul yang berada di permukaan hanya dapat terikat pada dua molekul lainnya.

Kekuatan ikatan yang sangat lemah pada struktur kristal memungkinkan molekul-molekul permukaan ini untuk berjatuhan, menempel, dan melepaskan diri ke berbagai lokasi pada kristal ketika mereka bergerak.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com