Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/11/2023, 08:00 WIB
Monika Novena,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebelum manusia ada dan menciptakan peradaban seperti sekarang ini, dunia ditinggali oleh dinosaurus.

Namun muncul pertanyaan menggelitik. Jika memang dinosurus hidup di Bumi jutaan tahun lalu, mengapa bukti-bukti keberadaan mereka jarang ditemukan di planet ini?

Baca juga: Peneliti Menduga Telur Dinosaurus Awal Bercangkang Kasar

Mengutip IFL Science, Sabtu (25/11/2023) fosil dinosaurus sebenarnya ditemukan di semua benua.

Hanya saja memang jumlah penemuannya tidak masif dan tidak merata antara satu tempat dengan wilayan lain.

Ini lantaran proses fosilisasi yang jarang terjadi dan hanya terbentuk dalam keadaan tertentu saja.

Proses terbentuknya fosil

Ketika seekor hewan mati, agar menjadi fosil, tubuh hewan perlu terkubur oleh sedimen sebelum kemudian ditutupi oleh lebih banyak lapisan sedimen lagi.

Saat tekanan meningkat, tubuh hewan yang mati dikompresi untuk membentuk batuan sedimen.

Selama proses tersebut, mineral meresap ke dalam tulang hewan yang terbungkus dan mengubahnya menjadi batu.

Karena memerlukan penumpukan sedimen di atas bangkai hewan, hampir semua fosil yang ditemukan berada di laut, tempat berpasir, dan lumpur. Dinosaurus yang mati di atas tanah jarang menjadi fosil.

"Sebagian besar fosil dinosaurus yang kami temukan berasal dari hewan yang hidup di dekat danau atau sungai,” ungkap David Button, peneliti dinosaurus di Natural History Museum.

Baca juga: Benarkah Bahan Bakar Fosil Berasal dari Dinosaurus?

Beberapa mati tidak lama sebelum daerah itu dilanda banjir dan menutupi sisa-sisa tubuh dengan lumpur. Sementara yang lain hanyut ke sungai karena hujan lebat.

Jadi mengapa fosil tidak banyak ditemukan karena proses produksi sebuah fosil itu sendiri sehingga kemungkinan besar ada banyak spesies yang belum ditemukan.

"Kami tidak mengetahui banyak mengenai dinosaurus yang hidup di lingkungan hutan atau pegunungan. Fosil sangat kecil kemungkinan terbentuk dalam situasi seperti itu," tambah Button.

Sebuah penelitian pada tahun 2006 memperkirakan bahwa sekitar 71 persen dinosaurus masih belum diketahui.

Secara teori, beberapa dinosaurus pegunungan bisa saja tersapu dari gunung hingga ke dasar sungai tempat terjadinya fosilisasi, namun hal ini tidak umum terjadi. Akibatnya, kita hanya mengetahui sedikit tentang adaptasi unik mereka.

“Meskipun hewan-hewan di daerah ini mungkin mempunyai kerabat di dataran rendah, sangat mungkin ada kelompok kecil yang khusus hidup di lingkungan di mana mereka tidak mungkin menjadi fosil,” kata ahli paleontologi Institut Teknologi New York, Karen Poole.

Singkatnya, dinosaurus ditemukan di mana-mana, namun hanya menjadi fosil pada kondisi yang tepat.

Baca juga: Berapa Banyak Fosil Dinosaurus yang Belum Ditemukan?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com