KOMPAS.com - Ahli paleontologi di Portugal telah menemukan kerangka fosil dinosaurus terbesar yang pernah ditemukan di Eropa.
Sisa-sisa fosil itu dianggap milik sauropoda, dinosaurus herbivora yang tingginya bisa mencapai 12 meter dan panjang 25 meter. Hewan ini berkeliaran di Bumi sekitar 150 juta tahun yang lalu.
"Ini salah satu spesimen terbesar yang ditemukan di Eropa dan mungkin di dunia," kata Elisabete Malafaia, dari Lisbon University.
Baca juga: Terungkap Jejak Kaki Dinosaurus, akibat Sungai di Texas Alami Kekeringan Parah
Dikutip dari Science Alert, Selasa (30/8/2022) tulang-tulang itu ditemukan para peneliti Portugis dan Spanyol di taman sebuah rumah dekat Pombal di Portugal tengah pada awal Agustus.
Yang mengejutkan, di antara tulang-tulang yang dikumpulkan, mereka menemukan sisa-sisa tulang rusuk sepanjang sekitar 3 meter.
Lebih lanjut temuan ini tak lepas dari peran sang pemilik rumah yang sebelumnya telah melaporkan keberadaan fosil di tamannya.
Sang pemilik rumah lantas menghubungi ahli paleontologi, yang kemudian menemukan bagian dari kerangka dinosaurus awal bulan ini dan telah melakuan studi sejak saat itu.
Fosil yang ditemukan di situs Monte Agudo di Pombal ini diperkirakan berasal dari brachiosaurid yang hidup selama periode Jurassic Atas.
Selain itu fakta temuan tulang belakang dan rusuk di lokasi yang sama dan juga pada posisi sesuai anatomi dinosaurus menurut peneliti merupakan hal yang relatif jarang.
Tim pun berencana akan melakukan lebih banyak penggalian dalam beberapa bulan mendatang di lokasi dan di sekitarnya.
Sauropoda merupakan dinosaurus herbivora alias pemakan tanaman. Salah satu ciri khasnya adalah leher dan ekor panjang, serta ukuran tubuhnya yang masif. Tak heran dinosaurus ini jadi salah satu hewan terbesar yang pernah hidup.
Dalam jurnal Proceedings of the Royal Society B, peneliti menyebut bahwa ukuran tubuh raksasa ini kemungkinan akibat respon perubahan iklim yang terjadi 180 juta tahun lalu atau pada periode Jurassic awal.
Baca juga: Langka, Ahli Temukan 17 Gigi Dinosaurus Sauropoda di Australia
Menurut studi tersebut, ada letusan gunung berapi besar-besaran di belahan bumi selatan yang imbasnya pada perubahab flora yang membentuk pola makan sauropoda pemakan tumbuhan.
Sedangkan soal leher panjangnya, peneliti mengungkapkan itu sebagai bentuk adaptasi untuk mencapai makanan mereka yang berada di tempat tinggi.
Leher panjang memungkinkan mereka untuk menggapai tanaman yang berbeda, tanpa menggerakan tubuh besarnya.
Soal teori leher panjang ini, peneliti juga berpendapat dengan tubuh besarnya, sauropoda akan menghasilkan banyak panas.
Leher panjang pun disebut dapat mengurangi panas tubuh, seperti fungsi telinga besar pada gajah modern.
Baca juga: Bagaimana Dinosaurus Mampu Menopang Tubuh Raksasanya?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.