Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ukuran Beberapa Exoplanet Menyusut, Apa Penyebabnya?

Kompas.com - 23/11/2023, 12:34 WIB
Monika Novena,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah studi menemukan ukuran beberapa planet di luar Tata Surya menyusut.

Mengapa hal itu terjadi?

Baca juga: Seperti Apa Exoplanet yang Mirip Permen Kapas?

Dalam studi tersebut, peneliti menemukan udara di sekitar beberapa exoplanet 'bocor' ke luar angkasa. Hal itu lah yang kemudian menyebabkan planet-planet tersebut mengecil.

Proses penyusutan

Mengutip Space, Senin (20/11/2023) sekitar 90 ton udara dari atmosfer yang bertanggung jawab untuk melindungi kehidupan, diketahui keluar ke luar angkasa setiap hari karena atmosfer kita memanas oleh Matahari.

Namun para ilmuwan memperkirakan bahwa Bumi memerlukan setidaknya 15 triliun tahun untuk benar-benar kehilangan atmosfernya.

Akan tetapi beberapa planet di luar Tata Surya atau yang sering disebut dengan exoplanet, terutama yang berukuran lebih besar dari Bumi namun lebih kecil dari Neptunus ternyata justru mendorong atmosfernya keluar dari dalam planet melalui proses yang dikenal sebagai 'hilangnya massa bertenaga inti'.

Hilangnya udara exoplanet ini menurut studi baru terjadi karena radiasi dari inti planet mendorong atmosfer menjauh menuju luar angkasa.

Kemungkinan karena exoplanet tersebut kekurangan massa dan juga gravitasi untuk menjaga atmosfernya tetap dekat.

Hal itu lah yang menurut peneliti dalam studi barunya membuat beberapa exoplanet menyusut ukurannya.

Dengan informasi ini, astronom mengatakan telah punya cukup data untuk menjelaskan mengapa mereka tidak melihat banyak exoplanet dengan ukuran sekitar 1,5 hingga dua kali ukuran Bumi.

Baca juga: Apa Saja Exoplanet Paling Mirip dengan Bumi?

Melansir Science Alert, di antara lebih dari 5000 exoplanet yang telah ditemukan NASA, terdapat banyak super-Earth atau planet yang lebarnya mencapai 1,6 kali planet Bumi dan juga banyak sub-Neptunus yang punya ukuran sekitar dua hingga empat kali diameter Bumi.

Namun hampir tidak ada planet dengan ukuran di antara super-Earth dan sub-Neptunus.

"Ilmuwan kini punya cukup data untuk mengatakan bahwa kesenjangan ini bukanlah suatu kebetulan. Ada sesuatu yang sedang terjadi yang menghalangi planet untuk mencapai dan atau tetap berada pada ukuran tersebut," jelas Jessie Christiansen, ilmuwan riset di Caltech dan pimpinan sains untuk exoplanet NASA.

Teori ini bukan kesimpulan terakhir. Pemahaman mengenai exoplanet akan terus berkembang seiring berjalannya waktu.

Studi dipublikasikan di The Astronomical Journal.

Baca juga: Seperti Apa Exoplanet Baru yang Berpotensi Bisa Dihuni Manusia?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com