Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benua Tertua di Bima Sakti Berusia 5 Miliar Tahun Lebih Tua dari Bumi

Kompas.com - 14/11/2023, 17:00 WIB
Monika Novena,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah studi baru menemukan beberapa exoplanet atau planet di luar Tata Surya yang ada di galaksi Bima Sakti juga memiliki benua seperti Bumi.

Akan tetapi, menurut peneliti, benua tersebut terbentuk 5 miliar tahun lebih awal dari Bumi, menjadikannya benua tertua di galaksi.

Baca juga: Apa Itu Galaksi Andromeda yang Disebut Tetangga Bima Sakti?

Temuan ini pun memberikan wawasan akan adanya kemungkinan adanya planet di Bima Sakti yang menampung kehidupan alien, yang mungkin bahkan lebih maju daripada kehidupan di Bumi.

Terbentuknya benua di exoplanet

Dikutip dari Live Science, Sabtu (11/11/2023), ahli astrobiologi berpendapat bahwa sebuah planet memiliki ciri tertentu untuk mendukung kehidupan.

Ciri itu antara lain oksigen di atmosfernya, sesuatu untuk melindungi organisme dari radiasi berbahaya, dan air cair.

Meskipun daratan yang luas tidak sepenuhnya diperlukan untuk memunculkan makhluk hidup, sejarah bumi menunjukkan bahwa daratan penting agar kehidupan dapat berkembang dan bertahan dalam jangka waktu yang lama.

Jadi, jika sebuah exoplanet memiliki benua sebelum Bumi, mungkin terdapat kehidupan yang lebih tua dan lebih maju di dunia tersebut.

Lalu, kapan benua pertama muncul di planet di galaksi Bima Sakti?

Ternyata, menurut Jane Greaves, astronom di Universitas Cardiff di Inggris, benua di exoplanet mungkin muncul empat hingga lima miliar tahun sebelum Bumi, termasuk mungkin kehidupan di dalamnya.

"Jika benua di planet lain terbentuk 5 miliar tahun yang lalu maka itu berpotensi menampung kehidupan yang lebih berevolusi daripada kita," tulis Greaves dalam sebuah penelitian yang dipublikasikan di Research Notes of the American Astronomical Society edisi September.

Baca juga: Fakta-fakta Menarik Galaksi Bima Sakti yang Tak Banyak Diketahui (Bagian 1)

Melacak benua tertua di exoplanet

Dilansir dari Science Times, benua terbentuk karena lempeng tektonik, yaitu pergerakan lempeng batuan yang mengapung di atas lelehan bagian dalam suatu planet.

Panas tersebut berasal dari unsur-unsur radioaktif, seperti uranium-238, thorium-232, dan potasium-40.

Nah, sebagian besar unsur radioaktif tercipta dari peristiwa bencana kosmik, seperti ledakan supernova dan tabrakan antara bintang-bintang raksasa yang mati.

Jejak unsur-unsur itu dapat dideteksi dalam panjang gelombang cahaya yang dipancarkan bintang.

Untuk melacak benua di exoplanet, Greaves kemudian menggunakan tingkat uranium-238 dan potasium yang ada di bintang-bintang terdekat, ditambah usia bintang-bintang yang diukur oleh satelit Gaia untuk memperkirakan lempeng tektonik terbentuk di sebuah planet berbatu.

Ia menemukan bahwa benua pertama di galaksi Bima Sakti terbentuk di sekitar planet yang bernama HD 76932 dan HD 201891, masing-masing terletak 70 hingga 110 tahun cahaya dari Bumi.

Benua itu terbentuk 5 miliar lebih awal dari dari Bumi yang berpotensi menjadi planet yang layak huni.

Greaves berharap penelitian di masa depan akan menganalisa lebih banyak bintang untuk menentukan apakah memiliki planet dengan lempeng tektonik atau tidak.

Baca juga: Fakta-fakta Menarik Galaksi Bima Sakti, Tempat Bumi Berada (Bagian 2)

"Ini dapat membantu mengungkap sistem yang lebih tua di mana ada kehidupan sebelum di Bumi," tambah Greaves.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com