Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diabetes Tipe 1, Penyakit Kronis pada Anak dan Remaja

Kompas.com - 12/11/2023, 17:30 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Diabetes mellitus merupakan peningkatan gula darah yang disebabkan oleh masalah produksi atau mekanisme insulin dalam tubuh. Masalah kesehatan ini tidak hanya dialami orang dewasa, tetapi juga anak-anak dan remaja.

Menurut Prof. Dr. dr. Aman B. Pulungan, SpA(K), Project Lead Changing Diabetes in Children (CDiC), diabetes tipe 1 adalah tipe yang paling umum diderita anak-anak di Indonesia. Penderita diabetes tipe 1 mengalami kekurangan insulin absolut akibat kerusakan sel beta.

"Ini diabetes tipe paling banyak untuk anak di Indonesia, juga seluruh dunia kalau anak banyak (mengalami) diabetes tipe 1," ujar dr. Aman pada media briefing, Sabtu (11/11/2023).

"Tetapi, yang paling masalah, pasien itu datang terlambat karena awareness (kesadaran) masih sangat kurang," imbuhnya.

Baca juga: Apakah Penderita Diabetes Tidak Boleh Makan Permen?

dr. Aman mengungkapkan, pasien anak diabetes kerap datang dalam kondisi yang sudah berat, seperti ketoasidosis diabetikum (KAD), yang dapat meningkatkan angka mortalitas.

Diabetes, penyakit kronis pada anak dan remaja

Berdasarkan data International Diabetes Federation (IDF) yang diungkapkan dr. Aman, secara global, pada tahun 2021, prevalensi diabetes tipe 1 pada anak dan remaja (0-19 tahun) mencapai 1,2 juta. Kemudian, angka kasus baru diabetes tipe 1 pada anak dan remaja di tahun yang sama adalah 184.100.

Angka-angka tersebut meningkat di tahun 2022, dengan angka prevalensi bertambah menjadi 1,52 juta dan jumlah kasus baru per tahun mencapai 201.000.

Sementara itu, di Indonesia juga terjadi peningkatan angka prevalensi diabetes tipe 1 pada anak dan remaja dari tahun ke tahun.

Di tahun 2000, prevalensi diabetes tipe 1 pada anak dan remaja berusia di bawah 18 tahun adalah 0,004/100.000. Angka ini naik menjadi 0,028/100.000 di tahun 2010 dan mencapai 2/100.000 di tahun 2023.

Baca juga: Diabetes Meningkat, Penderitanya Akan Mencapai 1,3 Miliar pada 2050

"Dari 2010 (prevalensinya) 0,028 meningkat menjadi 2, berarti ini 70 kali lipat prevalensinya meningkat. Jumlah ini kita dapat dari pasien yang terdaftar," jelas dr. Aman.

Menurut dr. Aman, edukasi terkait penyakit diabetes pada anak dan remaja sangat penting untuk meningkatkan kesadaran, terutama bagi para orangtua.

Dengan tingkat kesadaran yang tinggi, diharapkan lebih banyak orangtua yang segera memeriksakan anak-anak mereka ketika mencurigai adanya gejala diabetes, yang pada akhirnya, dapat mengurangi angka mortalitas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com