Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berapa Lama Waktu yang Dibutuhkan untuk Mencerna Makanan?

Kompas.com - 21/10/2023, 15:30 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Organ-organ dalam sistem pencernaan bekerja bersama untuk mencerna makanan dengan memecahnya menjadi molekul yang dapat memberi energi dan nutrisi pada tubuh.

Namun, berapa lama tepatnya waktu yang dibutuhkan untuk mencerna makanan?

Durasi mencerna makanan

Berbagai jenis makanan dipecah dan diserap oleh tubuh dengan kecepatan yang berbeda-beda, artinya beberapa bagian makanan mungkin sudah masuk ke usus besar, sementara bagian lainnya masih di dalam lambung.

Selain itu, orang yang dalam kondisi sehat juga biasa mencerna makanan dengan kecepatan yang sedikit berbeda.

Para ilmuwan telah melakukan penelitian yang menilai "waktu transit usus" atau berapa lama suatu zat bergerak melalui seluruh saluran pencernaan.

Baca juga: Proses Pencernaan pada Hewan Ruminansia

Analisis ini menggunakan kapsul yang dapat dimakan dan dapat dilacak sepanjang perjalanannya di dalam sistem pencernaan.

Studi-studi ini menunjukkan bahwa diperlukan waktu antara 0,4 hingga 15,3 jam bagi makanan untuk meninggalkan lambung, dan butuh waktu 3,3 hingga 7 jam untuk melewati seluruh usus kecil.

Sisa makanan yang tidak dapat dicerna kemudian masuk ke usus besar dan mungkin bertahan di sana selama kurang lebih 15,9 hingga 28,9 jam.

Dr. Nina Nandy, ahli gastroenterologi dan juru bicara American Gastroenterological Association, menamahan, makanan kaya serat, protein, karbohidrat kompleks, dan lemak cenderung membutuhkan waktu lebih lama untuk dicerna dibandingkan makanan rendah nutrisi ini.

Serat juga menambah jumlah besar pada makanan, yang memperlambat pergerakan makanan melalui saluran pencernaan.

Baca juga: 4 Manfaat Natto untuk Kesehatan, Menyehatkan Pencernaan hingga Jantung

Sementara itu, meskipun sistem pencernaan dapat memproses makanan yang rendah nutrisi dengan cukup cepat, lambung dan usus kecil membutuhkan waktu lebih lama untuk memecah makanan kaya protein dan lemak menjadi nutrisi yang dapat digunakan oleh tubuh.

Demikian pula, karbohidrat kompleks, seperti yang ditemukan dalam biji-bijian, kacang-kacangan, dan sayuran bertepung, membutuhkan waktu lebih lama untuk dicerna dibandingkan karbohidrat sederhana.

Ini karena karbohidrat kompleks terbuat dari rantai panjang dan kompleks yang terdiri dari tiga jenis molekul gula atau lebih, sedangkan karbohidrat sederhana hanya mengandung satu atau dua gula.

Faktor gaya hidup juga mempengaruhi waktu transit usus. Mengunyah secara menyeluruh dan tetap terhidrasi dapat membantu mempercepat proses pencernaan dengan meningkatkan luas permukaan makanan untuk enzim pencernaan dan membantu melunakkan partikel makanan.

Selain itu, olahraga membantu meningkatkan motilitas usus dan mendorong gerak peristaltik, yaitu kontraksi ritmis otot pencernaan. Sebaliknya, gerak peristaltik dapat melambat selama periode tidak aktif.

Baca juga: 4 Olahraga untuk Menyehatkan Sistem Pencernaan

Usia dan tingkat stres seseorang juga dapat memengaruhi pencernaan. Seiring bertambahnya usia, orang dewasa cenderung memproduksi lebih sedikit asam lambung dan enzim pencernaan, sementara usus mereka menjadi kurang bergerak.

Terakhir, masalah kesehatan dan pengobatan tertentu dapat mempercepat atau memperlambat pencernaan.

Misalnya, diabetes adalah penyebab paling umum dari gastroparesis atau "pengosongan lambung yang tertunda", yang membuat makanan bertahan lama di perut.

Obat-obatan tertentu, termasuk opiat dan obat antikolinergik, yang menekan sinyal saraf dan bertanggung jawab atas pergerakan otot yang tidak disengaja, dapat memperlambat transit usus dan menyebabkan sembelit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com