Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keamanan Penggunaan Bedak Bayi, Apa yang Perlu Anda Ketahui?

Kompas.com - 09/10/2023, 08:00 WIB
Usi Sulastri,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Penggunaan bedak bayi telah menjadi praktik umum dalam perawatan bayi selama beberapa dekade.

Orangtua seringkali menggunakan bedak bayi untuk menjaga kulit bayi tetap kering, lembut, dan bebas dari iritasi.

Baca juga: Mengenal Asbes, Penyebab Kanker yang Disebut Terkandung Dalam Bedak Johnson

Namun, muncul pertanyaan apakah penggunaan bedak bayi benar-benar aman untuk kesehatan kulit bayi?

Mengganggu sistem pernapasan

Para ahli menyarankan untuk tidak menggunakan bedak bayi karena ada risiko masalah pernapasan yang bisa terjadi.

Dilansir dari Baby Center, Kamis (5/10/2023), American Academy of Pediatrics, yang mengingatkan bahwa bedak bayi bisa menimbulkan masalah pernapasan dan merusak paru-paru bayi.

Khususnya, ketika berbicara tentang bedak bubuk, yang mengandung partikel-partikel kecil yang bisa masuk ke dalam saluran pernapasan.

Hal ini juga diungkapkan oleh dokter Aisya Fikritama A. salah satu dokter spesialis anak di Rumah Sakit UNS saat diwawancara KOMPAS.com pada Jumat (6/10/2023).

"Bedak bayi memiliki tekstur yang sangat halus dan mudah mengepul di udara. Hal ini menyebabkan partikel bedak mudah terhirup oleh bayi," kata Aisya.

Meski terhirup dalam jumlah sedikit, partikel bedak bayi tersebut dalam memicu iritasi saluran pernapasan dan menimbulkan gangguan pernapasan, seperti batuk-batuk, sesak napas, dan mengiritasi.

Baca juga: Pakai Bedak Tabur di Organ Genital Sebabkan Kanker?

Bedak yang mengandung asbes memicu kanker

Menurut Aisya, kandungan magnesium silikat dalam bedak bayi juga dipercaya dapat memicu kanker.

Hal ini karena bedak bayi dengan bahan tersebut biasanya mengandung zat berbahaya bernama asbes, yaitu zat karsinogenik yang memicu pertumbuhan sel kanker.

Ketika zat asbes terhirup dalam jangka waktu lama, hal ini dapat meningkatkan risiko bayi terkena kanker paru-paru.

Cara menggunakan bedak bayi dengan aman

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) masih memperbolehkan penggunaan bedak tabur bayi dengan beberapa syarat sebagai berikut:

  1. Perhatikan cara penggunaan bedak tabur bayi yang benar. Tuangkan bedak ke telapak tangan dan usapkan tipis serta merata sebelum mengaplikasikannya pada bayi.
  2. Prioritaskan penggunaan bedak pada bagian tubuh bayi yang sudah kering, terutama di lipatan tubuh.
  3. Hindari penggunaan bedak bayi di sekitar wajah bayi untuk menghindari risiko terhirup.
  4. Jangan menggunakan kapas atau puff powder saat mengaplikasikan bedak, karena bisa menyebabkan partikel bedak terbang dan berisiko terhirup.
  5. Orang tua dapat mempertimbangkan penggunaan alternatif seperti bedak cair sebagai pengganti bedak tabur.
  6. Pastikan kulit bayi dalam keadaan kering sebelum menggunakan bedak. Kulit yang lembap akibat keringat dapat menyebabkan iritasi kulit jika tercampur dengan bedak.
  7. Jangan lupa untuk membersihkan sisa bedak jika telah digunakan beberapa jam sebelumnya.

Baca juga: Ini Alasannya Bayi Tak Perlu Pakai Bedak Tabur

Penggunaan bedak tabur bayi sebenarnya boleh, tetapi perlu diperhatikan agar tidak menimbulkan risiko kesehatan.

Orang tua yang telah menggunakan bedak bayi dalam jangka waktu lama perlu waspada terhadap masalah kulit atau pernapasan. Jika ada masalah, segera konsultasikan dengan dokter anak untuk penanganan lebih lanjut.

Aisya menyarankan pertimbangan alternatif yang lebih baik jika masih ada keraguan terhadap bedak tabur bayi, seperti penggunaan losion atau petroleum jelly sebagai pengganti, terutama jika digunakan untuk mengatasi ruam popok.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com