KOMPAS.com - Semut Api Merah yang merupakan serangga yang berasal dari Amerika Selatan terus menyebar ke seluruh penjuru dunia.
Kini mereka bergerak menuju Sisilia, penampakan resmi pertama spesies invasif ini di Eropa. Para ahli khawatir mereka dapat menguasi seluruh benua.
Dikutip dari Science Alert, Rabu (13/9/2023) semut api merah (Solenopsis invicta) merupakan spesies invasif kelima di dunia yang menyebabkan kerusakan lingkungan senilai miliaran dolar di banyak negara.
Sesuai dengan namanya, spesies ini mengeluarkan sengatan berbisa yang membakar.
Serangga ini juga berkumpul dalam kelompok yang berjumlah lebh dari setengah juta individu sehinga mereka dapat dengan mudah menyerang dan menguasi mangsa yang berkali-kali lipat lebih besar dari dirinya.
Baca juga: Bagaimana Semut Bisa Berjalan di Dinding? Sains Jelaskan
Di Australia, spesies semut api merah yang invasif ini hampir melampaui kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh kombinasi kucing liar, anjing liar, rubah, unta, kelinci, dan kodok tebu.
“S. invicta adalah salah satu spesies invasif terburuk. Ia dapat menyebar dengan sangat cepat,” kata ahli biologi evolusi Mattia Menchetti dari Institute of Evolutionary Biology di Spanyol.
“Menemukan spesies ini di Italia merupakan kejutan besar, tapi kami tahu hari ini akan tiba,”
Semut api mirip dengan gulma invasif karena paling mudah menyebar ke area yang sudah diganggu oleh manusia. Ketika spesies kita secara drastis mengubah muka bumi, semut juga mengikuti jejak kita.
Selama bertahun-tahun, para ilmuwan telah memperingatkan bahwa penyebaran semut api secara global tidak dapat dihindari. Pada abad yang lalu, spesies ini telah mencapai Meksiko, Amerika Serikat bagian selatan, Tiongkok, Taiwan, Australia, Karibia, Jepang, dan Filipina.
Sebagian besar serangan semut api merah ini, secara historis, tampaknya berasal dari Amerika Serikat bagian selatan.
Baca juga: Bagaimana Cara Semut Merayap di Dinding dan Melawan Gravitasi?