Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Studi Ungkap Polusi Udara Juga Ganggu Kualitas Tidur

Kompas.com - 11/09/2023, 11:00 WIB
Usi Sulastri,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Mendapatkan tidur berkualitas sangat penting untuk mendukung kesehatan fisik dan mental. Saat tidak mendapatkan tidur yang cukup, konsentrasi mudah terganggu dan tubuh mudah lelah.

Merasa stres atau cemas biasanya bisa mengganggu tidur. Selain itu, masalah kesehatan lain seperti insomnia, sindrom kaki gelisah, dan sleep apnea juga dapat menghambat tidur yang nyenyak.

Baca juga: Kualitas Tidur yang Buruk Bisa Gagalkan Program Diet, Kok Bisa?

Namun, sebuah studi baru-baru ini menemukan bahwa polusi udara di sekitar Anda juga dapat memengaruhi kualitas tidur.

Polusi udara bikin kurang tidur yang ganggu kesehatan

Dilansir dari Live Science, Senin (11/9/2023), para peneliti menemukan bahwa orang-orang yang tinggal di daerah dengan polusi udara tinggi memiliki risiko lebih tinggi mengalami kurang tidur. 

“Kami memperkirakan dampaknya bisa terjadi karena polusi udara bisa mempengaruhi kinerja seseorang, meningkatkan risiko kecelakaan kendaraan, menurunkan mood," ujar Dr. Martha E. Billings dari the Universitas Washington. 

"Seiring waktu, memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit kardiovaskular dan kanker,” sambungnya. 

Jadi mereka menganalisis data tidur lebih dari 1.800 peserta dalam studi tidur yang dijalankan oleh MESA – Studi Multi-Etnis Aterosklerosis.

Subyek penelitian memiliki usia rata-rata 68 tahun dan dibagi menjadi beberapa bagian mulai dari polusi udara terendah hingga tertinggi di lokasi rumah mereka.

Para peneliti memantau polutan lalu lintas, seperti dinitrogen dioksida, dan materi partikulat halus seperti PM2.5.

Baca juga: Apakah Dampak Nilai Oktan Bensin Terhadap Polusi Udara?

Mereka juga mengukur gerakan selama tidur untuk mengukur seberapa baik seseorang tidur saat berada di tempat tidur.

Hasilnya, orang yang tidurnya terpapar polusi udara cenderung tidak tidur dengan baik.

Mereka yang tidur di daerah berpolusi udara memiliki risiko 60 persen lebih tinggi mengalami tidur yang tidak efisien dibandingkan dengan yang tinggal di daerah dengan udara bersih.

Temuan ini menunjukan bahwa polusi udara dapat mempengaruhi kualitas tidur serta berpotensi menyebabkan masalah jantung dan paru-paru.

Peningkatan kualitas udara mungkin dapat meningkatkan kesehatan tidur dan mengurangi kesenjangan kesehatan. Hal ini diungkapkan oleh Billings.

Bagaimana polusi udara dapat mempengaruhi kualitas tidur?

Dilansir dari Science Direct tahun 2020, mekanisme pengaruh polusi udara terhadap tidur masih belum sepenuhnya dimengerti dan hanya sedikit yang telah dipelajari.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com