Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompor Gas Hasilkan Senyawa yang Dapat Picu Kanker

Kompas.com - 05/09/2023, 14:00 WIB
Usi Sulastri,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kompor gas adalah alat yang umum digunakan di banyak rumah untuk memasak makanan.

Namun, sebuah studi baru-baru ini telah mengungkapkan potensi bahaya tersembunyi dari penggunaan kompor gas.

Baca juga: Bahaya Benzena Untuk Kesehatan dan Gejala yang Ditimbulkan

Kompor gas hasilkan benzena

Dikutip dari News Stanford, Senin (04/09/2023), sebuah analisa yang dipimpin Stanford menemukan bahwa kompor gas tanam tunggal pada oven tinggi atau gas yang diatur ke 350 derajat Fahrenheit dapat meningkatkan kadar benzena karsinogen dalam ruangan.

"Benzena bisa muncul di tempat-tempat bersuhu tinggi seperti ladang minyak dan kilang. Sekarang kita juga tahu bahwa benzena dapat terbentuk saat kita menggunakan kompor gas di rumah," ujar Profesor Rob Jackson, penulis senior studi dan profesor ilmu sistem Bumi di Stanford Doerr School of Sustainability.

Melalui pembakaran, kompor gas juga memancarkan bahan kimia beracun, termasuk karbon monoksida (CO), yang menghambat respirasi sel, formaldehida (HCHO), karsinogen, dan nitrogen dioksida (NO2), iritasi pernapasan yang terkait dengan asma.

Picu kanker dan lebih buruk dari asap rokok

Dilansir dari American Cancer Society, The International Agency for Research on Cancer (IARC) mengklasifikasikan benzena bersifat karsinogenik untuk manusia. Artinya, senyawa ini memiliki potensi untuk menyebabkan kanker.

Baca juga: Bahan Kimia Apa Itu Benzena yang Disebut Bisa Picu Kanker?

Kesimpulan ini didapatkan setelah berbagai bukti yang menunjukkan paparan benzena menyebabkan leukemia myeloid akut (AML).

IARC juga mencatat, paparan benzena telah dikaitkan dengan leukemia limfositik akut (ALL), leukemia limfositik kronis (CLL), multiple myeloma, dan limfoma non-Hodgkin.

Secara umum, peneliti menemukan tingkat benzena yang muncul dalam ruangan akibat nyala api kompor gas bisa lebih tinggi daripada rata-rata tingkat benzena yang dihasilkan oleh asap rokok.

Selain itu, benzena dapat menyebar ke ruangan lain yang jauh dari dapur, dan kadar benzena yang terukur di dalam kamar tidur dapat melampaui standar kesehatan yang berlaku secara nasional dan internasional.

Mereka juga menemukan bahwa perangkap udara yang biasanya digunakan di atas kompor tidak selalu efektif dalam mengurangi kadar benzena dan polutan lainnya, bahkan ketika ada ventilasi di luar ruangan.

Penelitian mengungkap bahwa kompor gas, propana, dan oven mengeluarkan benzena 10 hingga 50 kali lebih tinggi daripada kompor listrik, sementara kompor induksi tidak memiliki emisi benzena yang terdeteksi. Selama pembakaran, tingkat benzena melebihi tingkat emisi ratusan kali lipat.

Para peneliti juga menguji apakah makanan yang dimasak memancarkan benzena. Semua emisi benzena yang diukur para peneliti berasal dari bahan bakar yang digunakan daripada makanan yang dimasak.

Baca juga: Bahaya Bahan Kimia Benzena, Bagaimana Bisa Memicu Kanker Darah?

Sebuah studi yang dipimpin Stanford sebelumnya menunjukkan bahwa kompor pembakaran gas di dalam rumah AS bocor metana dengan dampak iklim yang sebanding dengan emisi karbon dioksida dari sekitar 500.000 mobil bertenaga bensin.

Mereka menyimpulkan bahwa anak-anak yang tinggal di rumah dengan kompor gas memiliki risiko asma 42 persen lebih besar daripada anak-anak yang tinggal di rumah tanpa kompor gas.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com