Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/09/2023, 11:00 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Stonehenge adalah monumen batu besar yang terletak di Dataran Salisbury, Inggris selatan. Dibangun sekitar 4.000 hingga 5.000 tahun yang lalu, Stonehenge merupakan bagian dari lanskap suci yang lebih besar.

Menurut English Heritage, batu-batu yang besar di Stonehenge, yang dikenal sebagai sarsens, memiliki berat rata-rata 25 ton dan diyakini secara luas dibawa dari Marlborough Downs, 32 km ke utara.

Batu-batu Stonehenge yang lebih kecil, disebut sebagai "batu biru" (warnanya menjadi kebiruan saat basah atau pecah), berasal dari tambang di Perbukitan Preseli di Wales barat, sekitar 225 km jauhnya dari Stonehenge. Batu biru tersebut masing-masing memiliki berat antara 2 dan 5 ton.

Hingga saat ini, para ilmuwan masih belum yakin bagaimana cara manusia prasejarah memindahkan batu-batu besar tersebut dalam jarak yang begitu jauh.

Baca juga: Siapa yang Membangun Stonehenge?

Pembangunan Stonehenge

Dilansir dari Live Science, Stonehenge dibangun dalam beberapa tahap. Pada sekitar tahun 3000 SM, sebuah parit melingkar dibangun di sekitar tempat yang kemudian disebut Stonehenge bersama dengan serangkaian 56 lubang.

Menurut English Heritage, lubang-lubang ini mungkin berisi tiang kayu atau batu biru. Ada kemungkinan bahwa batu tumit, batu sarsen yang terletak di luar pintu masuk Stonehenge, ditempatkan sekitar waktu ini, tetapi hal ini juga tidak pasti.

Tidak diketahui bagaimana orang-orang pada saat itu memindahkan batu-batu biru tersebut ke Stonehenge. Eksperimen yang dilakukan di University College London pada tahun 2016 menunjukkan, batu seberat 1 ton dapat dipindahkan oleh 10 orang di jalur kayu, tetapi apakah teknik ini benar-benar digunakan oleh para pembangun di masa prasejarah masih belum pasti.

Ada kemungkinan bahwa lemak babi digunakan untuk melumasi kereta luncur yang digunakan untuk memindahkan batu.

Baca juga: Mengapa Orang Prasejarah Membangun Stonehenge?

Pada tahun 2021, tim arkeolog mengusulkan dalam jurnal Antiquity bahwa setidaknya beberapa batu biru tersusun dalam lingkaran batu di Perbukitan Preseli sebelum dipindahkan ke Stonehenge. Hal ini menunjukkan, batu biru tersebut sudah memiliki makna simbolis sebelum dipindahkan.

Sekitar tahun 2500 SM, orang-orang mendirikan serangkaian batu sarsen di situs tersebut dalam bentuk tapal kuda, dan setiap pasang batu besar ini memiliki ambang batu yang menghubungkannya.

Sebuah cincin sarsen mengelilingi tapal kuda, bagian atasnya saling terhubung, memberikan tampilan lingkaran batu raksasa yang saling berhubungan di sekeliling tapal kuda.

"Batu altar", lempengan besar batu pasir berwarna merah kehijauan yang dibawa dari Wales, menurut English Heritage, ditempatkan di tengah tapal kuda. Untuk apa sebenarnya batu altar itu digunakan masih belum diketahui secara pasti.

Baca juga: Temuan Fosil Feses Ungkap Pembuat Stonehenge Terinfeksi Cacing Pita

Dua lingkaran batu biru ditempatkan di antara lingkaran sarsen dan sarsen berbentuk tapal kuda. Selain itu, orang-orang mendirikan empat "batu stasiun", demikian sebutannya sekarang, di luar Stonehenge.

Sekitar tahun 2300 SM, Stonehenge mengalami perubahan lagi seiring dengan penataan ulang batu-batu biru.

Satu lingkaran batu biru ditempatkan di antara lingkaran luar sarsen dan sarsen dalam bentuk tapal kuda, serta lingkaran batu biru lainnya ditempatkan di dalam tapal kuda. Sekitar waktu ini, sebuah "jalan" dibangun yang menghubungkan Stonehenge dengan Sungai Avon.

Ini menjadi tahap konstruksi besar terakhir yang dilakukan di Stonehenge. Seiring berjalannya waktu, monumen itu diabaikan dan tidak digunakan lagi.

Baca juga: Sebelum Dibangun, Stonehenge Jadi Tempat Berburu Penting di Masa Mesolitikum

Stonehenge kemungkinan besar diposisikan sejajar dengan bangunan yang ada di daerah tersebut. Misalnya, ada keterkaitan yang menarik dengan monumen Cursus.

Para arkeolog menemukan bahwa monumen Cursus terpanjang memiliki dua lubang, satu di timur dan satu lagi di barat. Lubang-lubang ini sejajar dengan batu tumit Stonehenge dan jalan prosesi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com