Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Beberapa Bahasa Lebih Sulit Dipelajari Dibandingkan Bahasa Lain?

Kompas.com - 29/08/2023, 14:00 WIB
The Conversation,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

Beberapa bahasa tampak lebih sulit daripada bahasa lainnya. Apakah itu berarti otak orang yang berbicara bahasa-bahasa tersebut lebih terstimulasi? - Maria Júlia, usia 14 tahun dari São Lourenço, Brasil

Oleh: Antonella Sorace

APAKAH beberapa bahasa memang lebih sulit ketimbang bahasa lainnya? Misalnya, apakah bahasa Jepang lebih sulit daripada bahasa Inggris?

Baca juga: Fakta-fakta Menarik Oppenheimer, Jenius yang Bisa 6 Bahasa (bagian 2)

Untuk menjawab pertanyaan itu, hal pertama yang harus kita lakukan adalah membedakan antara bayi yang sedang belajar bahasa pertama dengan anak-anak atau orang dewasa yang sedang belajar bahasa kedua.

Bagi bayi yang sedang belajar bahasa pertama mereka, tidak ada bahasa yang lebih sulit dari bahasa lainnya. Semua bayi belajar bahasa pertama mereka dalam jangka waktu yang sama.

Hal ini karena mempelajari suatu bahasa adalah hal yang alamiah bagi semua bayi, seperti halnya belajar berjalan.

Otak bayi lahir ke dunia dalam keadaan siap untuk mempelajari berbagai bahasa manusia yang mereka dengar di sekitar mereka.

Otak mendapatkan stimulasi yang sama dari paparan terhadap bahasa apapun, meskipun otak lebih ke beradaptasi dengan fitur-fitur tertentu dari bahasa tersebut – seperti bunyi-bunyi tertentu. Tidak ada bukti bahwa beberapa bahasa tertentu membuat k lebih pintar.

Baca juga: Apakah Bahasa Tertua di Dunia yang Masih Digunakan hingga Saat Ini?

Bahkan, bayi bahkan dapat menguasai dua (atau lebih) bahasa secara bersamaan, jika mereka mendengarnya secara teratur.

Bahasa-bahasa tersebut bisa serupa, seperti bahasa Portugis dan Spanyol, atau sangat berbeda, seperti bahasa Inggris dan Cina – tetapi otak bayi bisa mempelajarinya pada saat yang bersamaan.

Namun, hal ini berbeda dengan jika kita sudah bisa berbicara dalam satu bahasa dan sedang belajar bahasa kedua. Bahasa yang sangat berbeda dengan bahasa yang sudah kita kuasai akan terasa lebih sulit daripada bahasa yang sangat mirip dengan bahasa pertama kita.

Mempelajari bahasa kedua

Misalnya, jika bahasa pertama kita adalah bahasa Inggris, kata-kata dalam bahasa Spanyol seperti león untuk “lion” (singa) atau sal untuk “salt” (garam_ akan lebih mudah dipelajari daripada, misalnya, bahasa Mandarin sh?zi dan yán, atau bahasa Turki aslan dan tuz.

Untuk membuat kata dalam bahasa Inggris menjadi bentuk jamak, kita biasanya menambahkan -s atau -es, dan hal yang sama juga berlaku dalam bahasa Spanyol, jadi “lions” adalah leones.

Namun dalam bahasa Turki, “lions” adalah aslanlar, dan dalam bahasa Mandarin tidak ada perbedaan sama sekali antara “lion” dan “lions”. Perbedaan dari bahasa pertama kitalah yang dapat membuat bahasa lain menjadi “lebih mudah” atau “lebih sulit”, bukan bahasanya itu sendiri.

Baca juga: Kuasa Bahasa, Dunia bagi Penuturnya

Semakin banyak bahasa yang kita ketahui, semakin mudah untuk mempelajari bahasa lain. Bayi yang belajar dua bahasa pada saat yang sama sering kali lebih mudah mempelajari bahasa ketiga atau keempat ketika mereka dewasa.

Otak dwibahasa (bilingual) mereka sudah lumayan memahami bagaimana bahasa bisa berbeda-beda.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com