Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dampak Perubahan Iklim, Pohon Hutan Hujan Tropis Gagal Berfotosintesis

Kompas.com - 26/08/2023, 07:01 WIB
Monika Novena,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Perubahan iklim secara bertahap mulai memberi dampak serius pada tumbuhan di hutan hujan tropis.

Dalam studi baru, dampak perubahan iklim dapat memengaruhi proses fotosintesis tumbuhan di hutan hujan tropis di dunia, akibat suhu yang terlalu panas.

Seperti dikutip dari Live Science, Jumat (25/8/2023), para peneliti memperingatkan jika dampak iklim tersebut terus terjadi, maka pada akhirnya dapat memicu kerusakan hutan hujan tropis.

Baca juga: Dampak Perubahan Iklim Sebabkan Gletser Himalaya Mencair Lebih Cepat

Dengan menggunakan data yang dikumpulkan dari Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS), para ilmuwan menemukan, akibat dampak perubahan iklim yang sedang terjadi, sebagian kecil daun pohon di hutan tropis mendekati ambang batas suhu maksimum bagi daun untuk berfotosintesis.

Suhu kritis rata-rata yang menyebabkan kegagalan sistem fotosintesis pada pohon tropis adalah 46,7 derajat Celsius. Saat ini, hanya 0,01 persen dari seluruh daun yang melampaui suhu kritis ini setiap tahunnya.

Namun para ilmuwan memperingatkan, kenaikan suhu udara sebesar 4 derajat Celsius, sebagai dampak dari perubahan iklim ini dapat mendorong pohon-pohon di hutan tropis melewati titik kritis dan menyebabkan kematian massal.

Jika hal itu terjadi, maka bisa menimbulkan bencana bagi sistem iklim dan keanekaragaman hayati di Bumi.

"Ini sangat mengkhawatirkan. Meski hanya sebagian kecil daun yang mengalami ini, tapi peningkatan suhu sebesar 4 derajat Celsius (akibat dampak perubahan iklim) dapat menyebabkan beberapa masalah serius bagi hutan tropis tertentu," papar Christoper Doughty, profesor ekoinformatika di Northern Arizona University.

Baca juga: Dampak Perubahan Iklim, Antartika Kehilangan Efek Dinginnya

 

Mengukur suhu hutan hujan

Dampak perubahan iklim dapat mengancam kawasan hutan hujan tropis dunia. Sebab, hutan hujan tropis adalah kawasan penting bagi planet dengan wilayah mencakup 1,2 miliar hektar atau sekitar 6 persen luas permukaan Bumi.

Hutan hujan juga merupakan rumah bagi setengah spesies hewan dan tumbuhan dunia. Selain itu, hutan juga berperan penting sebagai penyimpan air tawar dunia, bahkan hanya seperlimanya yang disimpan di Lembah Amazon.

Fotosintesis di hutan hujan menghasilkan 32 persen oksigen di bumi dan membantu menstabilkan iklim global dengan menyedot miliaran ton karbon dioksida dari atmosfer setiap tahunnya.

Untuk mendapatkan gambaran suhu di hutan tropis dunia, para peneliti menggunakan sensor Ecosystem Spaceborne Thermal Radiometer Experiment on Space Station (ECOSTRESS) di ISS.

Baca juga: Dampak Perubahan Iklim, Gagal Tanam Ancaman Krisis Pangan Nasional

Para ilmuwan menggabungkan pembacaan suhu ECOSTRESS dari tahun 2018 hingga 2020 dengan ribuan pengukuran tanah yang dilakukan menggunakan pirgeometer penginderaan inframerah di hutan hujan di Amerika Selatan, Afrika Tengah, dan Asia Tenggara.

Hasil gabungan menunjukkan bahwa suhu kanopi mencapai puncak rata-rata sekitar 34 derajat Celsius dan sebagian kecil melebihi 40 derajat Celsius.

Selain itu, setiap musim, 0,01 persen daun melebihi suhu kritis yang dapat mengakibatkan terhentinya fotosintesis, sehingga mengakibatkan kematian.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com