Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dampak Perubahan Iklim, Gagal Tanam Ancaman Krisis Pangan Nasional

Kompas.com - 07/07/2023, 16:00 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

KOMPAS.com - Dampak perubahan iklim semakin nyata. Bumi semakin panas dan menyebabkan ancaman krisis pangan bagi dunia.

Ancaman krisis pangan akibat dampak perubahan iklim ini pun disampaikan Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati.

Dalam Focus Group Discussion (FGD) Perhimpunan Agronomi Indonesia di Jakarta, Kamis (6/7/2023), Dwikorita menyebut bahwa ancaman krisis pangan akibat perubahan iklim, bukan sekadar isapan jempol.

Menurutnya, kencangnya laju perubahan iklim telah berdampak pada ketahanan pangan nasional akibat penurunan hasil panen hingga gagal tanam.

"Suhu atau temperatur Bumi secara global saat ini naik 1,2 derajat Celsius. Angka tersebut dipandang sebagai angka yang kecil, padahal itu adalah angka yang besar dan mematikan. Banyak fenomena ekstrem, bencana hidro-meteorologi yang diakibatkan pemanasan global tadi," ungkap Dwikorita.

Lebih lanjut Dwikorita mengatakan, bencana kelaparan sebagaimana yang diprediksi oleh Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia (FAO) akan terjadi pada tahun 2050, merupakan ancaman yang nyata.

Baca juga: Dampak Perubahan Iklim Sebabkan Gletser Himalaya Mencair Lebih Cepat

Dampak perubahan iklim bagi pangan Indonesia

Dalam situasi ini, bukan hanya ancaman bagi Indonesia atau negara-negara berkembang saja.

Akan tetapi, dampak perubahan iklim yang mengancam ketahanan pangan juga akan berdampak pada banyak negara di dunia, jika tidak ada langkah konkrit untuk mengatasi krisis iklim.

"Tahun 2050 mendatang jumlah penduduk dunia diperkirakan menembus angka 10 miliar (jiwa). Jika ketahanan pangan negara-negara di dunia lemah, maka akan terjadi bencana kelaparan akibat jumlah produksi pangan yang terus menurun sebagai dampak dari perubahan iklim," imbuh Dwikorita.

Selain itu, ia menambahkan, tidak sedikit orang yang beranggapan bahwa ancaman perubahan iklim dan krisis pangan belum terlalu terlihat di Indonesia.

Ini karena dianggap bahwa ketersediaan sumber daya alam masih cukup melimpah dan kondisi geografis di Indonesia yang memungkinkan produksi pertanian tetap berjalan sepanjang tahun.

Namun, menurut Dwikorita, apabila situasi iklim global saat ini tidak direspon secara serius, maka Indonesia bisa terlambar untuk mengantisipasi bencana kelaparan pada tahun 2050.

Selain dampak perubahan iklim, ketahanan pangan nasional Indonesia juga dihadapkan pada tantangan besar berupa kenaikan populasi penduduk di tengah produksi pangan yang cenderung stagnan.

Baca juga: Dampak Perubahan Iklim Sebabkan Warna Danau Bumi Ikut Berubah

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com