Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dampak Perubahan Iklim, Pulau Kecil di Indonesia Terancam Tenggelam

Kompas.com - 03/05/2020, 12:02 WIB
Ellyvon Pranita,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Perubahan iklim dan siklus air di Bumi, berdampak pada Indonesia. Ahli memperkirakan, fenomena ini akan memicu kenaikan air laut dan menenggelamkan beberapa pulau di nusantara.

Hal ini dikatakan oleh Profesor Riset Pusat Penelitian Limnologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Ignasius Dwi Atmana Sutapa.

Menurutnya, cuaca atau iklim sangat berpengaruh terhadap panas Bumi, arah angin, dinamika atmosfer, dan juga curah hujan.

Siklus air maksudnya adalah siklus dari laut, menguap, jadi uap, terkondensasi, jadi hujan, turun ke tanah atau langsung jatuh ke laut.

Baca juga: April Masuk Musim Kemarau, Ini Prediksi Puncak Kemarau Berdasar Pulau

Air yang turun tidak langsung ke laut, seharusnya bisa diserap dengan baik oleh tanah dahulu, dan membutuhkan waktu lama untuk kembali mengalir ke laut.

Dengan begitu suhu muka laut tidak cepat terjadi penguapan kembali dan siklus air berjalan baik.

"Kalau dilihat dari data yang ada itu ada pergeseran (siklus air). Akibatnya, polanya iklim berubah dari waktu ke waktu," kata Ignasius kepada Kompas.com, Jumat (1/5/2020).

Air tanah yang bersumber dari air hujanWilloughby City Council Air tanah yang bersumber dari air hujan

Pola yang berubah itu kemudian ditunjukkan dengan berbagai kondisi seperti musim kemarau menjadi lebih panjang dengan curah hujan yang pendek, tapi curah hujannya intensitas tinggi.

Bumi semakin hangat, bongkahan es alam yang tadinya beku sudah banyak yang mencair, gunung-gunung yang tertutup salju sudah berkurang, berkurangnya grasier, dan juga air muka laut yang semakin meningkat.

"Akibatnya terjadi pemanasan global, ke global iklim karena terjadi pergeseran siklus. Itu akan berdampak kepada aktivitas manusia," ujar dia.

Perubahan iklim ini akan berdampak pada pencemaran air, hilangnya keanekaragaman hayati, kekurangan air bersih dan sanitasi, kekeringan dan banjir, serta konflik air.

Dampak untuk Indonesia

Di sisi lain juga akibat dari perubahan iklim, kata Ignasius, Indonesia diperkirakan akan menderita dampak kenaikan muka air laut yang menyebabkan beberapa wilayah tenggelam.

"Naiknya permukaan air laut dapat menyebabkan beberapa pulau kecil akan tenggelam dan beberapa kota yang berada di pinggir laut seperti Jakarta, Semarang, dan Surabaya akan menderita banjir," tutur dia.

Dalam kondisi seperti ini, yang bisa dilakukan bersama oleh semua pihak adalah melakukan mitigasi dengan menambah waduk yang bisa digunakan untuk menampung kelebihan air di musim hujan.

Baca juga: PBB: Perubahan Iklim Harus Dilawan seperti Pandemi Virus Corona


Serta, masyarakat sebaiknya berupaya untuk beradaptasi dengan melakukan hemat, mengelola dan memanfaatkan air secara wajar baik secara individu, instansi maupun industri.

"Bantu selamatkan bumi dengan menggunakan air secara bijaksana. Kalau orang tidak bisa merubah iklim, kita bisa beradaptasi atas perubahan iklim itu," ujar dia.

Manusia juga harus peduli dengan apa yang terjadi. Mengurangi emisi gas rumah kaca, pembuangan bahan berbahaya yang bisa berdampak secara berkepanjangan di alam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com