Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Tanaman Beradaptasi dengan Lingkungan Gurun?

Kompas.com - 28/07/2023, 20:00 WIB
Monika Novena,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Gurun dikenal sebagai lingkungan yang panas, gersang, dan kering di Bumi. Contohnya saja gurun Atacama di Chili yang mendapat predikat sebagai tempat terkering di dunia.

Dengan kondisi ekstrem tersebut rasanya sulit membayangkan bila di wilayah itu terdapat kehidupan.

Namun dugaan Anda bisa saja salah, karena mahluk hidup punya cara tersendiri untuk bertahan, bahkan di iklim yang gersang seperti gurun. Salah satunya adalah kaktus.

Adaptasi tanaman di lingkungan gurun

Lalu bagaimana mereka bisa beradaptasi di lingkungan tersebut?

  • Adaptasi benih

Dikutip dari Science ABC, Jumat (28/7/2023) kaktus bukan satu-satunya spesies tumbuhan yang bisa bertahan hidup di padang pasir.

Contoh lainnya adalah pohon mesquite, semak sage, rerumputan pendek dan semak kreosot. Salah satu aspek yang menarik dari tumbuhan gurun adalah umurnya. Banyak tumbuhan gurun hidup hanya selama satu musim.

Baca juga: Bagaimana Awal Mula Anggrek Bisa Tumbuh di Tanaman Lain?

Benih tanaman yang hidup di gurun bisa tidak aktif untuk waktu yang lama. Akan tetapi begitu turun hujan, meski amat jarang, benih segerah bertunas dan mulai tumbuh.

Dalam rentang waktu yang sangat singkat dalam setahun, tanaman berhasil timbuh, berbungan, menghasilkan biji, dan layu.

Jika menerima banyak hujan, karakteristik pertumbuhan yang begitu cepat ini dapat mengubah gurun mnejadi negeri bunga ajain hampir dalam semalam.

  • Adaptasi akar

Adaptasi lain tanaman adalah melalui akarnya.

Lingkungan gurun yang tanahnya berpori membuat hujan yang turun di padang pasir langsung meresap ke bawah tanpa memberi kesempatan pada tanah untuk menahan air.

Akan tetapi, tanaman gurun memiliki akar tunggang yang dapat tumbuh ke dalam tanah untuk menyerap cadangan air bawah tanah.

Baca juga: Bagaimana Hewan Berkamuflase di Alam Liar?

 

Akar tanaman gurun juga menyebar jauh melampaui kanopi tanaman sehingga dapat menyerap air yang jatuh di sekitarnya.

  • Adaptasi daun

Seperti yang kita ketahui, fotosintesis terjadi pada daun, dan bukaan daun yang disebut stomata menyediakan pertukaran gas.

Namun, ini juga menyebabkan hilangnya air dalam bentuk uap air. Oleh karena itu, tumbuhan gurun memiliki daun yang kecil dan berlilin.

Lilin mencegah air keluar, dan kilau mengkilap memantulkan sinar matahari. Contohnya saja kaktus yang memiliki duri sebagai pengganti daun dan menyimpan makanan di batangnya.

  • Sukulen

Sama seperti unta, tumbuhan memiliki kemampuan untuk menyimpan air, dan tumbuhan tersebut dikenal sebagai sukulen.

Tanaman ini menyimpan air di daun, batang, akar atau buahnya. Saguaro, jenis kaktus yang terkenal, dapat menyimpan ratusan liter air untuk bertahan hidup di musim kemarau.

Baca juga: Bagaimana Hewan di Gurun Beradaptasi dengan Suhu yang Ekstrem?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com