KOMPAS.com - NASA, badan antariksa nasional Amerika Serikat dilaporkan kehilangan kontak dengan Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).
Ini adalah pertama kalinya dalam sejarah, NASA kehilangan kontak ISS, salah satunya akibat adanya pemadaman listrik di gedung NASA Johnson Space Center di Houston pada Selasa (25/7/2023).
Pemadaman listrik ini pun langsung menyebabkan putusnya komunikasi antara kontrol misi dan stasiun luar angkasa.
Pemadaman berarti, kontrol misi kehilangan perintah, telemetri, dan komunikasi suara dengan stasiun di orbit.
Pemadaman listrik itu terjadi saat pekerjaan peningkatan sedang berlangsung di gedung di Johnson Space Center di Houston.
Badan antariksa itu pun harus mengandalkan sistem kontrol cadangan untuk pertama kalinya.
Baca juga: Pertama Kalinya, NASA Berhasil Mengekstraksi Udara Mars Jadi Oksigen
NASA juga menggunakan sistem komunikasi Rusia untuk memberi tahu para astronot ISS apa yang telah terjadi, dalam waktu 20 menit setelah pemadaman listrik terjadi.
Mengutip Guardian, Kamis (27/7/2023) manajer program stasiun ruang angkasa Joel Montalbano mengatakan baik astronot maupun stasiun berada dalam kondisi baik.
Sementara sistem kontrol cadangan mengambil alih untuk memulihkan komunikasi normal dalam waktu 90 menit.
"Bukan masalah di ISS, Itu murni masalah lapangan.Tidak ada kru atau wahana yang dalam bahaya," katanya.
"Kami tahu ada pekerjaan di gedung yang sedang berlangsung. Sebagai persiapan kami memiliki sistem komando dan kontrol cadangan yang akan kami gunakan jika harus menutup gedung karena kondisi darurat," papar Montalbano.
Karena pemadaman listrik yang menyebabkan NASA kehilangan kontak dengan ISS, untuk pertama kalinya badan antariksa AS ini pun harus menyalakan sistem cadangan untuk mengambil kendali.
Baca juga: Pertama Kalinya, Astronot NASA Panen Lobak di Stasiun Luar Angkasa
NASA berharap untuk segera menyelesaikan masalah ini dan beroperasi kembali.
Pusat kendali cadangan NASA berada berkilometer jauhnya dari Houston untuk mengantisipasi jika terjadi bencana yang membutuhkan evakuasi.
Akan tetapi dalam kasus hari Selasa, pengontrol penerbangan tetap berada di kontrol misi karena lampu dan AC masih berfungsi.
“Kami akan lebih memahami apa yang terjadi dan kemudian mengambil pelajaran dari situasi itu," ungkap Montalbano.
Dalam kasus ini, ketegangan antara Amerika Serikat dan Rusia tidak menghalangi badan antariksa mereka masing-masing untuk bekerja sama.
Sebelumnya pada bulan Februari, Moskow meluncurkan kapal penyelamat ke ISS untuk membawa pulang tiga awak yang terdampar setelah kapsul mereka terkena meteorid.
Baca juga: Pertama Kalinya, NASA Juno Tangkap Fenomena di Bulan Terbesar Jupiter
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.