Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Cara Mengatasi Kebiasaan Menunda Pekerjaan

Kompas.com - 20/07/2023, 07:30 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Prokrastinasi atau kebiasaan menunda-nunda pekerjaan mungkin sering dilakukan oleh sebagian dari kita.

Orang yang sering menunda pekerjaan biasanya baru menyelesaikan tugasnya di menit-menit terakhir atau bahkan melewati tenggat waktu.

Meskipun bukan merupakan gangguan kesehatan mental, terbiasa menunda pekerjaan dapat menyebabkan tekanan psikologis. Bahkan, perilaku ini dapat berdampak negatif pada kehidupan pribadi, sekolah, atau pekerjaan.

Cara mengatasi kebiasaan menunda pekerjaan

Prokrastinasi adalah perilaku yang dibiasakan sehingga kita juga bisa untuk tidak membiasakannya.

Baca juga: 7 Cara Mengatasi Kebiasaan Bangun saat Tengah Malam

Langkah awal yang baik untuk mengatasi kebiasaan ini adalah mengakui bahwa kita memang sering menunda-nunda pekerjaan. Setelah menyadarinya, kita dapat mencari tahu apa yang menyebabkan kita sering menunda-nunda pekerjaan.

Dilansir dari Verywell Health, berikut adalah beberapa cara untuk mengatasi kebiasaan menunda pekerjaan:

  1. Mengidentifikasi efek prokrastinasi bagi diri sendiri
  2. Menyediakan waktu untuk mengatur kembali jadwal harian
  3. Buat daftar tugas yang harus diselesaikan
  4. Memecah tugas besar menjadi tugas yang lebih kecil
  5. Menemukan alasan untuk berkomitmen dalam menyelesaikan tugas atau pekerjaan
  6. Menjaga tujuan tetap realistis dan menunjukkan kembali tujuan serta strategi agar sesuai dengan kebutuhan
  7. Menghindari gangguan, seperti media sosial, video game, dan lain-lain

Baca juga: Bagaimana Cara Mengatasi Kecanduan Pornografi?

Penyebab prokrastinasi

Ada beberapa faktor yang menjadi penyebab prokrastinasi, salah satunya adalah gagasan bahwa kita harus merasa terinspirasi atau termotivasi untuk mengerjakan tugas.

Selengkapnya, dilansir dari Verywell Mind, berikut adalah beberapa penyebab prokrastinasi:

1. Prokrastinasi di kalangan siswa

Para peneliti mengatakan, prokrastinasi dapat sangat menonjol di kalangan siswa.
Sebuah analisis meta tahun 2007 yang diterbitkan dalam Psychological Bulletin menemukan, antara 80 persen hingga 95 persen mahasiswa terbiasa menunda-nunda, terutama ketika harus menyelesaikan tugas.

Menurut peneliti, ada beberapa distorsi kognitif utama yang menyebabkan prokrastinasi di kalangan akademik, yakni:

Baca juga: Bagaimana Cara Mengatasi Mengigau saat Tidur?

  • Melebih-lebihkan waktu yang tersisa untuk melakukan tugas
  • Meremehkan berapa lama aktivitas tertentu akan selesai
  • Asumsi yang keliru bahwa mereka harus berada dalam kerangka berpikir yang benar untuk mengerjakan sebuah tugas

2. Depresi

Prokrastinasi juga bisa disebabkan oleh depresi. Perasaan putus asa, tidak berdaya, dan kekurangan energi dapat membuat seseorang sulit untuk memulai dan menyelesaikan tugas yang paling sederhana.

Depresi juga dapat menyebabkan keraguan diri. Ketika seseorang tidak dapat menemukan cara untuk menangani suatu tugas atau merasa tidak mampu, ia mungkin cenderung untuk menundanya dan mengerjakan tugas lain.

3. Gangguan Obsesif-Kompulsif (OCD)

Prokrastinasi juga cukup umum pada orang dengan gangguan obsesif-kompulsif (OCD).

Baca juga: Cara Mengatasi Gangguan Sexsomnia atau Seks Tidur

Salah satu alasannya adalah OCD kerap dikaitkan dengan perfeksionisme yang tidak sehat dan maladaptif, yang menyebabkan ketakutan akan membuat kesalahan baru, keraguan tentang apakah ia melakukan sesuatu dengan benar, dan kekhawatiran atas ekspektasi orang lain terhadapnya.

4. ADHD

Banyak orang dewasa dengan attention-deficit/hyperactivity disorder (ADHD) memiliki kecenderungan prokrastinasi.

Ketika ia sangat terganggu oleh rangsangan dari luar, serta pikiran internal, mungkin sulit untuk memulai suatu tugas, terutama jika tugas itu dianggap sulit atau tidak menarik baginya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com