Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Mengatasi Gangguan Sexsomnia atau Seks Tidur

Kompas.com - 09/02/2023, 19:00 WIB
Monika Novena,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sexsomnia merupakan gangguan tidur di mana seseorang secara tidak sadar melakukan perilaku seksual saat mereka sedang tidur.

Perilaku seksual yang dimaksud bisa meliputi masturbasi, erangan, dan orgasme tanpa disadari oleh orang yang mengalaminya.

Baca juga: Apa Itu Gangguan Tidur Sexsomnia yang Disebut Juga Seks Tidur?

Namun apa yang menjadi penyebab gangguan tidur ini memang masih misteri.

Meski begitu Dr. Rexford Muza, seorang dokter yang fokus dengan permasalah tidur di Guy's and St Thomas Hospital di Inggris dalam studinya sebagaian besar sexsomnia dipicu oleh pasangan yang berpindah tempat tidur yang kemudian membangkitkan gairah parsial di otak.

Tetapi apapun yang bisa mengganggu tidur seperti mendekur, kebisingan eksternal atau perubahan suhu mendadak disebut juga bisa menjadi pemicunya.

Selain itu juga dalam satu studi tahun 2023 yang dipublikasikan dalam jurnal Military Medicine menemukan situasi stres dapat meningkatkan risiko untuk terkena parasomnia non-REM.

Sebagai informasi sexsomnia termasuk dalam parasomnia, kelompok gangguan yang meliputi tidur sambil berjalan, mengigau, dan night terror.

Baca juga: Mengenal Sleep Apnea, Gangguan Tidur yang Bisa Sebabkan Kematian Mendadak

Libido yang tinggi bukanlah pemicu sexsomnia dan tidak korelasi antara dorongan seksual yang tidak terpuas dengan gangguan tersebut.

Hanya saja terlepas dari pemicu sexsomnia, gangguan ini pun tentunya bisa menyusahkan dan memalukan bagi orang yang mengalaminya. Jadi apakah bisa diatasi dan diobati?

Seperti dikutip dari Live Science, Rabu (8/2/2023) kabar buruknya adalah tidak ada obat untuk sexsomnia. Tetapi ada cara untuk mengelola kondisi tersebut.

"Salah satu cara kami mengobati sexsomnia adalah dengan mengkonsolidasikan tidur dan menekan respons (bangun)," kata Muza.

"Jadi, jika kita bisa membuat pasien tidur lebih nyenyak, kecil kemungkinan mereka akan mengalami gairah parsial yang mengarah ke sexsomnia," paparnya.

Dalam hal ini dokter kemungkinan akan meresepkan obat yang masuk dalam kelas obat penenang, termasuk juga melatonin, hormon tidur alami yang dapat membantu tidur seseorang.

Namun sekali lagi penting untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter mengenai gangguan tidur yang dialami termasuk sebelum memutuskan untuk mengkonsumsi obat tertentu karena dapat memiliki efek samping.

Baca juga: 6 Tanda Usus Tidak Sehat, Sakit Perut hingga Gangguan Tidur

Untuk mencegahnya, Muza memberikan saran untuk tidur di tempat yang lebih besar untuk memperkecil kemungkinan sentuhan fisik yang dapat memicu sexsomnia.

Menghindari alkohol dan kafein bebera[a jam sebelum tidur juga dapat membantu menghindari gangguan tersebut.

Terakhir Muza menyebut meski tidak ada obat untuk sexsomnia, masih ada harapan bagi pasien sebab parasomnia cenderung hilang seiring berjalannya waktu atau pasien mengembangkan strategi cerdas untuk menghadapinya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com