Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/07/2023, 18:30 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Beberapa orang menganggap badut sebagai sosok yang lucu dan menghibur, namun tidak sedikit yang menganggapnya misterius dan menakutkan.

Coulrophobia atau ketakutan akan badut adalah fenomena yang diakui secara luas. Studi menunjukkan, ketakutan ini bisa dialami oleh anak-anak hingga orang dewasa dengan latar belakang berbagai budaya.

Mengapa badut dianggap menakutkan?

Melansir BBC UK, pakar fobia Adam Cox memaparkan beberapa teori tentang mengapa beberapa orang menganggap badut menakutkan.

Pertama, menurut Cox, badut terlihat tidak wajar. Kita tahu bahwa badut memang manusia, tetapi penampilan mereka tidak terlihat seperti manusia pada manusia. 

Baca juga: Fobia terhadap Anjing: Gejala dan Penyebab

Cat wajah menyembunyikan ekspresi wajah mereka sehingga kita tidak bisa membaca emosi mereka yang sesungguhnya.

Ini adalah pengalaman psikologis yang dikenal sebagai 'the uncanny', yakni ketika ada sesuatu yang sebenarnya akrab dengan kita, tetapi aneh dan meresahkan.

Selain itu, gerakan badut yang tidak wajar dan berlebihan juga berkontribusi pada hal ini.

Pada tahun 1986, penulis terkenal Stephen King merilis karyanya berjudul IT, yang diadaptasi menjadi serial mini TV pada tahun 1990. Serial ini dibintangi oleh Tim Curry sebagai Pennywise.

Dalam cerita, badut Pennywise kerap muncul di tempat-tempat yang seharusnya aman, seperti taman belakang atau perpustakaan di siang bolong, dan meneror anak-anak.

Baca juga: 4 Cara Mengatasi Fobia Menurut Sains

Cox berpikir bahwa pemicu modern untuk coulrophobia mungkin ada hubungannya dengan IT, dan pembuatan ulang karya tersebut membuktikan bahwa Pennywise masih menakutkan bagi banyak orang.

Dugaannya ini menguat ketika Cox menerima lebih banyak klien untuk coulrophobia pada tahun 2018, setelah film IT bagian pertama dirilis.

Menurut Cox, penggambaran sosok Pennywise menciptakan arketipe modern untuk karakter badut pembunuh yang menyeramkan.

Tingkat ketakutan terhadap badut

Scientific American berupaya mengungkap alasan seseorang takut terhadap badut dan memahami psikologi di balik fenomena ini.

Untuk itu, Scientific American menyusun kuesioner psikometrik untuk menilai prevalensi dan tingkat keparahan coulrophobia.

Baca juga: Ranking 10 Hewan yang Paling Menakutkan Dirilis, Mana Fobia Anda?

Kuesioner ini diselesaikan oleh sampel internasional dari 987 orang yang berusia antara 18 dan 77 tahun. 

Hasilnya, lebih dari separuh responden (53,5%) mengatakan bahwa mereka takut pada badut setidaknya sampai taraf tertentu, dengan 5% responden mengatakan bahwa mereka “sangat takut” pada badut. 

Menariknya, persentase yang melaporkan ketakutan ekstrem terhadap badut ini sedikit lebih tinggi daripada yang dilaporkan untuk banyak fobia lainnya, seperti fobia hewan (3,8%), fobia darah/suntikan/cedera (3,0%), fobia ketinggian (2,8%), fobia air tenang atau peristiwa cuaca (2,3%), dan fobia ruang tertutup (2,2%).

Mereka juga menemukan bahwa wanita lebih takut pada badut daripada pria, meski alasannya masih tidak jelas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com