Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/06/2023, 14:01 WIB
Monika Novena,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi


KOMPAS.com - Seorang pria di Sri Lanka memecahkan rekor dunia setelah batu ginjal berukuran 13,372 sentimeter berhasil diangkat dari tubuhnya.

Dilansir dari IFL Science, Senin (19/6/2023) dokter Angkatan Darat mengeluarkan batu ginjal yang terbesar dalam catatan dari pria bernama Canistus Coonghe.

Tindakan itu dilakukan di Rumah Sakit Angkatan Darat Kolombo di Narahenpita, Sri Lanka pada 1 Juni lalu.

Batu tersebut berbobot 801 gram. Rekor sebelumnya seperti yang didokumentasikan oleh Guiness Book of World Records tercatat pada tahun 2004 dengan ukuran 13 Cm dan berat 620 gram.

Setelah operasi pengangkatan itu, batu bahkan diperlihatkan kepada Panglima Angkatan Darat, Letnan Jenderla Vikum Liyanage.

Baca juga: Seperti Apa Buaya Terbesar di Dunia yang Hidup di Penangkaran?

Batu ginjal adalah benda padat seperti batu yang terbentuk dari penumpukan bahan kimia di ginjal saat menyaring dari darah.

Batu ginjal dapat terbentuk dari kalsium oksalat, asam urat, struvite, dan sistin, dan lebih sering berkembang pada orang yang menderita infeksi ginjal atau saluran kemih.

Gejala batu ginjal termasuk nyeri di punggung, selangkangan, samping dan perut bagian bawah, serta darah dalam urin.

Masalah yang lebih serius dapat terjadi jika batu ginjal menghalangi aliran urin dari ginjal dan menyebabkan pasien sakit di perut dan selangkangan.

Batu yang lebih kecil dapat dikeluarkan tanpa Anda sadari, sedangkan batu ginjal yang lebih besar memerlukan pembedahan.

Baca juga: Seperti Apa Ikan Lele Raksasa yang Ditangkap di Italia?

 

Namun dalam sebuah studi yang menarik mengungkapkan ada cara yang lebih menyenangkan untuk mengeluarkan batu ginjal, yaitu naik rollercoaster.

Studi yang dipublikasikan di Journal of the American Osteopathic Association ini dilakukan dengan membuat model 3D dari ginjal pasien dan menempatkan batu ginjal asli di saluran atas, tengah, dan bawah sebelum membawanya naik rollercoaster sebanyak 20 kali.

Setelah menganalisis pergerakan batu-batu itu, peneliti menemukan bahwa batu yang ditempatkan di bagian atas ginjal copot setelah naik 20 wahana. Sementara batu yang diletakkan di bagian bawah lebih sulit lepas.

Hal ini membuat peneliti menyimpulkan bahwa mengendarai rollercoaster dapat meningkatkan kemungkinan batu-batu berukuran kecil dapat keluar tanpa perlu intervensi apa pun, sehingga mencegah penumpukan batu-batu besar.

"Mengeluarkan batu ginjal sebelum mencapai ukuran obstruktif dapat mencegah operasi dan kunjungan ruang gawat darurat," kata David Wartinger, rekan penulis studi.

Baca juga: Seperti Apa Pohon Tertua di Dunia yang Ada di Chile?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com