Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 01/06/2023, 14:00 WIB
Monika Novena,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi


KOMPAS.com - Menggesekkan batu atau kayu adalah dua teknik paling dasar untuk membuat api.

Kendati demikan, hingga kini masih belum jelas spesies manusia mana yang pertama kali menguasai cara pembuatan api tersebut.

Dikutip dari IFL Science, Rabu (31/5/2023) kapan persisnya pertama kali manusia menguasai pembuatan api adalah sesuatu yang diperdebatkan.

Beberapa bukti menunjukkan bahwa manusia purba telah menggunakannya sejak 2 juta tahun yang lalu, sementara ahli lain percaya penggunaan api terkontrol pertama baru dilakukan 200.000 tahun yang lalu.

Sebuah studi yang dilakukan baru-baru ini pun belum bisa menunjukkan dengan tepat kapan manusia mulai membuat api.

Baca juga: Manusia Purba di Eropa Menggunakan Api sejak 250.000 Tahun Lalu

Namun mereka malah mengajukan beberapa hipotesis menarik mengenai asal-usul dua teknik pembuatan api yang dilakukan manusia awal.

Metode pembuatan api pertama

Dalam studi baru ini, peneliti menganalisis proses kognitif yang diperlukan untuk setiap metode pembuatan api.

Pertama adalah metode strike a light yang melibatkan penggesekan bongkahan batu api ke batu yang cocok untuk menciptakan percikan api.

Meski tidak ada bukti arkeologi atau etnografis untuk penggunaan metode ini di Afrika, alat pembuat api awal semacam ini justru ditemukan di situs Paleolitik Atas di seluruh Eropa.

Mengingat manusia purba Neanderthal menduduki Eurasia saat itu, maka peneliti berspekulasi bahwa spesies manusia yang telah punah itu kemungkinan adalah pengguna peralatan pembuat api ini.

Baca juga: Kapan Manusia Pertama Kali Menemukan Api?

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com