Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 31/05/2023, 16:00 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Awan adalah kumpulan tetesan air atau kristal es yang tersuspensi di atmosfer, yang terbentuk ketika air mengembun di langit. 

Ada banyak jenis awan yang berpengaruh terhadap cuaca dan iklim Bumi. Menurut NASA, jenis-jenis awan ini dikategorikan oleh dua faktor utama, yakni lokasi dan bentuk. 

Kenapa awan melayang?

Awan terbuat dari kristal udara dan air, yang seharusnya lebih padat daripada udara. Namun, awan tampak mengapung, menentang gravitasi, meskipun objek yang lebih padat akan tenggelam.

Selain itu, beberapa awan bisa menjadi sangat berat. Awan berukuran sedang, katakanlah berdiameter sekitar satu km, memiliki massa yang sama dengan pesawat jet.

Baca juga: Kenapa Ledakan Nuklir Membentuk Awan Jamur?

Tetapi, jika demikian, mengapa awan tidak jatuh? Dilansir dari ZME Science, awan tidak jatuh karena secara teknis tenggelam ke udara sekitar, hanya saja dengan kecepatan yang sangat kecil sehingga awan tampak mengapung.

Sepanjang abad ke-16, Galileo Galilei menunjukkan bahwa semua benda jatuh dengan kecepatan yang sama terlepas dari massanya, tetapi hanya dalam ruang hampa.

Sementara gaya gravitasi menekan suatu benda, memaksanya jatuh ke permukaannya, partikel udara yang bertabrakan dengan awan saat turun juga mengerahkan gaya ke arah yang berlawanan, yang dikenal sebagai hambatan udara.

Hambatan udara sangat dipengaruhi oleh bentuk benda. Semakin ramping suatu objek, semakin sedikit hambatan udaranya. 

Baca juga: Terlihat Sangat Ringan, Ternyata Berat Awan Bisa Capai Ratusan Ton

Prinsip yang sama mampu menjelaskan mengapa penerjun payung dapat mendarat dengan aman dengan bantuan parasut, yang mendistribusikan massa ke area permukaan yang luas. 

Karena awan tersebar di area yang luas, hambatan udaranya sangat besar. Selain hambatan udara, ada gaya lain yang menopang awan, yakni konveksi udara yang menciptakan gaya ke atas.

Gaya ke atas ini diciptakan oleh gradien suhu dan tekanan di dalam atmosfer. Saat udara naik, ia mendingin, menyebabkan uap air mengembun menjadi tetesan atau kristal es yang terlihat. 

Ini melepaskan panas ke udara sekitarnya, yang menyebabkannya menjadi lebih hangat dan kurang padat dibandingkan udara di sekitarnya. 

Baca juga: Teleskop James Webb Potret Awan di Satelit Saturnus, seperti Apa?

Udara yang hangat dan kurang padat ini naik, menciptakan gaya ke atas yang membantu menjaga awan tetap melayang dengan meniadakan kecepatan jatuhnya awan yang kecil. 

Jadi, meskipun awan mengandung banyak kristal air dan tetesan yang secara teknis lebih padat daripada udara di sekitarnya, air ini menyebar sangat tipis sejauh berkilo-kilo sehingga efek gravitasi dapat diabaikan. 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Bagaimana Cincin Saturnus Terbentuk?

Bagaimana Cincin Saturnus Terbentuk?

Fenomena
Mengatasi Polusi Udara Dengan Teknologi Plasma

Mengatasi Polusi Udara Dengan Teknologi Plasma

Fenomena
Bagaimana Seharusnya Sampah Dipilah?

Bagaimana Seharusnya Sampah Dipilah?

Kita
Bagaimana Terumbu Karang Terbentuk?

Bagaimana Terumbu Karang Terbentuk?

Oh Begitu
Apa Itu BPA dan Dampaknya bagi Kesehatan?

Apa Itu BPA dan Dampaknya bagi Kesehatan?

Oh Begitu
Apakah Ikan Air Tawar Terbesar di Dunia?

Apakah Ikan Air Tawar Terbesar di Dunia?

Fenomena
Apa Saja Dampak Siklon Tropis terhadap Wilayah Indonesia?

Apa Saja Dampak Siklon Tropis terhadap Wilayah Indonesia?

Fenomena
Fakta-fakta Menarik Kentut, Soda Bikin Lebih Sering Kentut (Bagian 2)

Fakta-fakta Menarik Kentut, Soda Bikin Lebih Sering Kentut (Bagian 2)

Oh Begitu
Seberapa Akurat Ingatan Masa Kecil Kita?

Seberapa Akurat Ingatan Masa Kecil Kita?

Kita
Seperti Apa Gejala Virus Nipah yang Parah?

Seperti Apa Gejala Virus Nipah yang Parah?

Oh Begitu
Seperti Apa Hiu Tertua yang Berusia Ratusan Tahun?

Seperti Apa Hiu Tertua yang Berusia Ratusan Tahun?

Oh Begitu
Apakah Ikan Air Asin Bisa Hidup di Air Tawar?

Apakah Ikan Air Asin Bisa Hidup di Air Tawar?

Oh Begitu
8 Cara Menjaga Kesehatan Saat Cuaca Panas Ekstrem

8 Cara Menjaga Kesehatan Saat Cuaca Panas Ekstrem

Oh Begitu
Apa Penyebab Cuaca Panas Ekstrem di Indonesia?

Apa Penyebab Cuaca Panas Ekstrem di Indonesia?

Oh Begitu
Mengapa Tidak Ada Narwhal di Penangkaran?

Mengapa Tidak Ada Narwhal di Penangkaran?

Oh Begitu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com